Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank besar menorehkan kinerja mentereng pada semester I/2021, tercermin dari mayoritas pertumbuhan laba dua digit. Mereka meyakini mampu melanjutkan kinerja positif pada paruh kedua tahun ini.
Hal itu seiring dengan optimisme kebangkitan ekonomi. Apalagi, OJK pekan lalu merilis dua POJK baru yakni POJK POJK 12/2021 dan POJK 13/2021 yang dinilai akan mengakselerasi kinerja perbankan.
Dari data yang dihimpun Bisnis, perolehan laba terbesar disumbang oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Central Asia Tbk. Meski dari sisi pertumbuhan kredit, sebagian bank besar masih tertekan.
Presiden Direktur PaninBank Herwidayatmo berharap kebijakan baru OJK akan mampu mengakselerasi kinerja perbankan. Kebijakan itu dinilai memberikan kemudahan dan kejelasan kepada pelaku industri.
"Itu harapan kita. Kita patut memberikan apresiasi kepada pimpinan OJK yang telah mengeluarkan kebijakan baru yang pada intinya memberikan kemudahan dan kejelasan kepada pelaku industri," katanya pada Jumat (20/8/2021).
Dari sisi penyaluran kredit, perseroan berharap ada perbaikan di paruh kedua tahun ini. Bank Panin tetap berharap target kredit tahun ini yang diproyeksi 3,5 persen - 5,5 persen masih bisa dicapai.
Baca Juga
"Ini yang kita berharap, tetapi juga mesti realistis dengan kondisi perekonomian secara keseluruhan, terutama terkait krisis multidimensi akibat Covid-19 ini," imbuhnya.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan perseroan juga menyambut baik kebijakan baru OJK. BRI menilai positif terhadap aturan bank digital yang dikeluarkan oleh OJK.
"Hal ini mencerminkan bahwa regulator mengakomodasi dan cepat beradaptasi atas digitalisasi yang tengah terjadi saat ini," katanya.
Dengan optimisme kebangkitan ekonomi yang saat ini tengah dirasakan, lanjutnya, BRI masih optimis bahwa kredit mampu tumbuh 6 persen - 7 persen hingga akhir tahun 2021. Sektor yang terlihat mampu tumbuh pada semester II/2021 di antaranya pertanian dan perkebunan, telekomunikasi, serta makanan dan minuman.
Senada, BCA juga mencermati bahwa kebijakan tersebut sangat tepat dalam membantu operasional bank dan mendorong pengembangan bank digital di Indonesia.
"Pada prinsipnya kami mendukung berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas," terang Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn, Minggu (22/8/2021).
Sampai dengan akhir tahun ini, BCA memperkirakan pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 4 persen - 6 persen. Hal itu ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit.
Adapun sektor yang mulai menunjukkan pemulihan di semester II/2021 yakni manufaktur, pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi serta jasa sosial atau pelayanan masyarakat.
Hera menambahkan perseroan terus melakukan melakukan monitoring secara intens terkait kondisi saat ini, khususnya di tengah situasi PPKM dalam rangka menekan laju penularan pandemi Covid-19 menuju pemulihan ekonomi nasional. Program vaksinasi yang terus meningkat dan cepat, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak pandemi ini.
"Kami terus berupaya membaca kebutuhan transaksi perbankan nasabah serta menawarkan solusi yang tepat bagi setiap segmen nasabah yang memiliki karakteristik berbeda-beda," imbuhnya.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan kebijakan baru OJK membuat beberapa bank BUKU 4 akan turun peringkat ke KBMI 3, seperti CIMB Niaga, Bank Panin, dan Bank Permata. Namun, peringkat tersebut dinilai tidak akan memengaruhi kinerja positif perbankan.
Proyeksi itu bercermin dari kinerja salah satu bank kecil yang mampu membukukan pertumbuhan kinerja lebih baik dari bank besar. "Hanya dengan kebijakan OJK yang baru, bank perlu strategi dan waktu untuk dapat memenuhi ketentuan permodalan yang baru. Ini yang mungkin akan menjadi tantangan besar bagi bank," ujarnya.
Lebih lanjut, Trioksa memproyeksikan kinerja perbankan yang positif di semester I akan berlanjut di paruh kedua tahun ini. Namun, pertumbuhannya masih terbatas karena tantangan pandemi.
"Untuk prospek di semester II, kemungkinan masih mencatat pertumbuhan laba yang positif setelah menurun di tahun 2020. Namun pertumbuhannya masih tertekan pandemi Covid 19, jadi kenaikannya tidak akan terlalu signifikan," imbuhnya.
Kinerja Bank Besar Sepanjang Semester I/2021
Bank | Kredit (miliar/rp) | Pertumbuhan (yoy) | Laba (triliun/rp) | Pertumbuhan (yoy) |
BMRI | 1,014.30 | 16.37 | 12.50 | 21.45 |
BBRI | 929.40 | 0.70 | 12.54 | 22.93 |
BBCA | 593.58 | -0.30 | 14.50 | 18.10 |
BBNI | 569.70 | 4.50 | 5.00 | 12.80 |
BNGA | 173.40 | -6.82 | 2.10 | 22.20 |
PNBN | 126.08 | -9.69 | 1.45 | 7.64 |
BDMN | 131.43 | -8.00 | 998* | 18.00 |
BNLI | 120.80 | 16.60 | 639* | 74.30 |
* dalam miliar