Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Astra Berikan Tips Mengelola Keuangan di Kala Pandemi

Asuransi Astra memberikan edukasi mengelola kesehatan finansial melalui webinar yang mengangkat tema Financial Management During Pandemic bersama pakar pengelola keuangan ternama, Safir Senduk.
Petugas memberi penjelasan kepada pengunjung di Garda Center Asuransi Astra, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memberi penjelasan kepada pengunjung di Garda Center Asuransi Astra, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Asuransi Astra memberikan edukasi mengelola kesehatan finansial melalui webinar yang mengangkat tema Financial Management During Pandemic bersama pakar pengelola keuangan ternama, Safir Senduk.

“Dalam kesempatan kali ini, selain sebagai bentuk apresiasi untuk pelanggan kami melalui informasi yang edukatif agar dapat merasakan peace of mind di kala pandemi, juga sebagai upaya membantu Otoritas Jasa Keuangan dalam akselerasi implementasi literasi dan inklusi keuangan,” ujar Christoper Pangestu, Chief Marketing Officer – Commercial & Health Business Asuransi Astra, dikutip dari rilis pada Kamis (16/9/2021).

Dalam webinar tersebut, Safir Senduk menyampaikan bahwa kekayaan seseorang tidak dapat dilihat hanya dari besaran gaji, tingginya jabatan, ataupun banyaknya barang branded yang dimiliki. Namun, kekayaan seseorang dapat dilihat dari seberapa orang itu memiliki investasi dan bagaimana cara orang tersebut mengatur cashflow-nya.

Untuk itu, dia memberikan tiga tips untuk mengelola perencanaan keuangan agar kondisi finansial dapat lebih terorganisir dengan tepat dan bijak.

1. Miliki dana darurat

Dana darurat adalah dana cadangan yang dialokasikan pada saat kondisi darurat, seperti sedang tidak memiliki pemasukkan atau terdapat kejadian mendesak yang tidak terduga.

"Idealnya, jumlah dana darurat ini dapat memenuhi kebutuhan untuk 2 hingga 3 bulan berikutnya," ujar Safir.

Melihat sifat dari dana darurat yang diperlukan secara mendadak saat keadaan genting, kata Safir, maka dana darurat ini disarankan disimpan di tempat yang tidak terlalu mudah untuk diambil, tetapi juga tidak di tempat yang terlalu sulit untuk diambil saat dibutuhkan. Penyimpanan dana darurat ini contohnya dapat dilakukan melalui emas ataupun reksadana.

2. Pilih investasi tepat

Tujuan dari investasi umumnya adalah sebagai dana yang diharapkan berkembang dan dialokasikan untuk kebutuhan mendatang. Pemilihan instrumen investasi sendiri sebetulnya menyesuaikan dengan kemampuan dari masing-masing pribadi yang biasanya dilihat dari faktor risiko dan pendapatannya.

Terbagi menjadi tiga macam investasi berdasarkan bentuknya, yaitu investasi real asset, contohnya properti dan emas. Selanjutnya paper asset, contohnya reksadana, deposito, dan saham.

Terakhir adalah digital asset yang belakangan ini sedang banyak dibicarakan, yaitu crypto.

"Di masa pandemi seperti sekarang ini, disarankan untuk memilih investasi yang minim risiko dan pendapatan yang sudah pasti," kata Safir.

3. Miliki asuransi

Masa pandemi menjadi masa yang serba tidak dapat diprediksi. Kita harus melakukan manajemen risiko yang baik agar terhindar dari keluarnya biaya yang membengkak.

Dengan memiliki asuransi, kita dapat menghindari terpakainya dana darurat atau investasi yang sudah dikumpulkan di saat menghadapi situasi genting. Seperti payung, tidak menjamin hujan tidak akan turun, tetapi dapat menjamin tidak kehujanan saat hujan turun.

Selain berkeinginan untuk memberikan proteksi lebih, kita juga perlu untuk mengetahui pelayanan yang diberikan agar dapat merasa tenang dan aman tanpa khawatir berlebih.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper