Bisnis.com, JAKARTA – Sampai dengan tahun 2024, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. membidik kontribusi sebesar 25 persen terhadap total aset grup perseroan.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan bahwa ada dua strategi yang akan dilakukan perseroan, yakni meningkatkan pemahaman bank syariah baik secara internal maupun pada masyarakat.
“Target kami di 2024, dari sisi aset angkanya akan mencapai 25 persen. Jadi, pada tahun 2024, setiap kantor itu rata-ratanya atau seperempat sudah dalam bentuk syariah,” ujar Pandji dalam paparan kinerja CIMB Niaga Syariah, Kamis (18/11/2021).
Hingga September 2021, total aset CIMB Niaga Syariah mencapai Rp50,8 triliun naik 13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah tersebut menyumbang 17,2 persen terhadap aset grup perseroan, atau tumbuh 16 persen dari tahun 2020.
Sementara itu, dari sisi pembiayaan, CIMB Niaga Syariah berkontribusi sebesar 20,22 persen, untuk funding menyumbang 16 persen, dan laba berkontribusi 33 persen.
Pandji mengatakan CIMB Niaga Syariah akan mengoptimalkan sumber daya manusia di dalam tubuh perseroan untuk memberikan literasi syariah kepada masyarakat. Adapun secara internal, Standard Key Performance Indicator (KPI) staff CIMB Niaga akan mencakup bisnis syariah.
Dia juga menyatakan bahwa tahun ini CIMB Niaga Syariah akan melanjutkan fokus pembiayaan di segmen konsumer dan SME yang prospektif.
Selain itu, perseroan juga akan memperbesar porsi dana murah guna meningkatkan profitabilitas, mengoptimalkan layanan digital banking, serta terus mengembangkan ekosistem komunitas. Rasio CASA akan ditingkatkan menjadi 50 persen dan kualitas aset kurang dari 2 persen.
