Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fuse Insurtech Bukukan Premi Lebih dari Rp1,5 Triliun pada 2021

Meski mengalami berbagai tantangan di situasi sulit akibat pandemi Covid-19, Fuse berhasil membukukan pendapatan premi bruto Rp1,5 triliun.
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Rabu (5/1/2021). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan insurtech, Fuse, membukukan pendapatan premi bruto (gross written premium/GWP) lebih dari US$105 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse Andy Yeung mengatakan perolehan tersebut menggambarkan kontribusi Fuse lebih dari 2 persen terhadap pangsa pasar asuransi umum di Tanah Air.

Meski mengalami berbagai tantangan di situasi sulit akibat pandemi Covid-19, Fuse berhasil mengembangkan pangsa pasar, serta meningkatkan kualitas platform dan layanan.  

"Di tahun 2021, model bisnis B2A [business to agent/broker] dan B2B2C berkontribusi besar dalam pertumbuhan bisnis kami. Dengan berbagai keuntungan dan kemudahan yang kami tawarkan dalam bertransaksi asuransi, semakin banyak tenaga pemasar atau partner yang bergabung dalam ekosistem Fuse dan memanfaatkan platform teknologi kami dalam skala nasional. Saat ini, Fuse memiliki 27 kantor cabang di seluruh Indonesia," ungkap Andy melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/1/2022).

Sejak kuartal III/2021, Fuse ditunjuk oleh Tokopedia sebagai satu-satunya insurtech yang mendukung semua kebutuhan asuransi umum di platform Tokopedia. Hal ini menjadi bagian dari fokus Fuse pada kemitraan strategis untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap asuransi.

Kemitraan strategis juga dilakukan lewat kolaborasi dengan lembaga keuangan tradisional, termasuk Maybank Finance, Wuling Finance, Simas Hana Finance, dan Clipan Finance dengan menawarkan produk asuransi konvensional.

"Kombinasi dari kanal digital dan konvensional membantu mengembangkan bisnis kami hingga berkali-kali lipat di tahun 2021. Kami optimistis dapat melanjutkan momentum yang kuat ini pada tahun 2022 di Indonesia, mengingat posisi kepemimpinan pasar kami, strategi kemitraan, dan kecanggihan platform kami,” imbuh Andy.

Keyakinan ini tercermin dari minat investor yang dalam pada semester II/2021, di mana Fuse merampungkan tiga putaran pendanaan, yakni Seri B, Seri B tambahan, dan Seri B Plus, dipimpin dan diikuti oleh investor global terkemuka seperti GGV Capital, eWTP, serta investor lokal seperti East Ventures (Growth Fund), Emtek dan Saratoga Investama.

Modal baru lebih dari US$50 juta atau setara Rp715 miliar dimanfaatkan Fuse untuk membawa lebih banyak mitra ke dalam ekosistem Fuse, memperkuat kapabilitas platform teknologinya, serta mempercepat pertumbuhan di Asia Tenggara.

Pada November 2021, Fuse menjadi satu-satunya insurtech Indonesia yang masuk dalam daftar World's 100 Top Insurtechs yang diterbitkan oleh Sønr Global, platform intelijen pasar terkemuka di dunia yang dirancang khusus untuk industri asuransi, bersama dengan konsultan terkemuka Ernst & Young (EY).

“Pengalaman kami di Indonesia telah memberi kami wawasan yang luar biasa tentang pasar insurtech. Hal ini menjadi landasan untuk membantu kami menjangkau masyarakat di Asia Tenggara yang belum terproteksi, dengan cara yang cepat, mudah, dan efisien," kata Andy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper