Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Melambat, Asuransi Jiwa Anak Usaha Bank BUMN Tetap Melaju

PT BNI Life Insurance mampu menghimpun pendapatan premi senilai Rp1,33 triliun. Perolehan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ini meningkat sebesar 22 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Karyawati beraktivitas di kantor PT BNI Life Insurance di Jakarta, Jumat (13/5/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT BNI Life Insurance di Jakarta, Jumat (13/5/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa yang merupakan anak usaha bank BUMN menunjukkan kinerja ciamik, di tengah perlambatan yang dicatatkan industri asuransi jiwa. Sinergi dengan induk usaha dan fokus pada produk proteksi menjadi strategi untuk menggenjot pertumbuhan premi tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan I/2022, PT BNI Life Insurance mampu menghimpun pendapatan premi senilai Rp1,33 triliun. Perolehan anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ini meningkat sebesar 22 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan industri tersebut didorong dari pertumbuhan dari kanal bancassurance sebesar 28 persen dan kenaikan pendapatan premi lanjutan atau renewal sebesar 15 persen.

"Pertumbuhan premi di kuartal I/2022 dikontribusikan dari jenis produk individu non link dari kanal bancassurance dan produk asuransi group unit link dari kanal distribusi employee benefit," ujar Eben kepada Bisnis, dikutip Minggu (26/6/2022).

Dia menuturkan, perseroan juga melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kinerja, seperti fokus melakukan penetrasi nasabah ke segmen upper mass ke atas, membuat program marketing sebagai pemanis, dan melakukan cross selling kepada nasabah eksisting.

Kenaikan pendapatan premi tersebut ditambah dengan kenaikan hasil investasi sebesar 184 persen yoy pun berhasil mengerek perolehan laba bersih BNI Life. Perseroan berhasil membalikkan rugi bersih senilai Rp1,45 miliar pada kuartal I/2021 menjadi laba senilai Rp10,97 miliar pada kuartal I/2022.

Eben optimistis kinerja perseroan pada 3 bulan pertama tahun ini tersebut dapat berlanjut hingga akhir semester I/2022. Ia mengakui bahwa adanya pengetatan aturan unit linked oleh Otoritas Jasa Keuangan yang terbit pada akhir kuartal I/2022, serta adanya periode libur panjang lebaran berpengaruh terhadap pendapatan premi perseroan sampai dengan Mei 2022.

Namun, perseroan akan menggenjot kinerja pada Juni 2022 ini agar pencapaian di kuartal II/2022 dapat menyamai pencapaian di kuartal I/2022.

"Strategi BNI Life menggenjot premi di tahun ini dengan mengintensifkan sinergi dengan induk perusahaan BNI dan mengubah fokus penjualan ke produk non linked," kata Eben.

Sementara itu, PT Asuransi BRI Life mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 51,8 yoy persen sepanjang kuartal I/2022. Total pendapatan premi perseroan sepanjang kuartal I/2022 mampu mencapai Rp2,5 triliun, naik dibandingkan kuartal I/2021 yang senilai Rp1,65 triliun. Peningkatan pendapatan premi ini dikontribusi dari penjualan lini nonunit linked.

Adapun, secara keseluruhan total pendapatan usaha BRI LIFE mencapai Rp2,91 triliun sepanjang kuartal I/2022 atau naik 77,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp1,63 triliun.

Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, pertumbuhan signifikan tersebut ditopang oleh penetrasi nasabah yang sangat baik, sejalan dengan penetrasi induk usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

"Induk kami terus penetrasi nasabah UMKM dan ke bawah, sehingga kami juga penetrasi nasabah-nasabah ritel melalui produk yang ada. Kami pun bisa capai hampir 16,5 juta tertanggung, ini capaian signifikan," kata Iwan.

Untuk melakukan penetrasi lebih dalam kepada nasabah Bank BRI, perseroan menyediakan asuransi mikro dengan premi Rp50.000 setahun. Dengan asuransi mikro tersebut, BRI Life mampu menggaet 1-1,5 juta pemegang polis tiap bulannya.

Selain itu, BRI Life juga mengoptimalisasi jalur pemasaran melalui lima kanal distribusi antara lain distribusi, in branch sales, alternatif, corporate, dan agency.

Iwan memperkirakan kinerja sampai dengan akhir kuartal II/2022 ini dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, kemungkinan akan melambat. Perseroan telah mengantisipasi adanya periode puasa Ramadan dan lebaran sehingga penghimpunan premi telah dipacu pada kuartal I/2022.

Ia pun optimistis perolehan premi perseroan masih mampu tumbuh di atas industri hingga akhir tahun ini.

"Strategi kami harus tumbuh di atas industri kalau mau gain market share. Sampai akhir tahun mungkin 10-15 persen, kalau bisa double. Mulai tahun lalu kami sudah maping nasabah BRI kebutuhannya seperti apa supaya bisa siapkan produk-produk sesuai kebutuhan mereka," kata Iwan.

Menurutnya, mulai beralihnya masa pandemi ke endemi juga menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan. Dengan mulai menggeliatnya aktivitas perekonomian, perseroan berupaya untuk menyiapkan produk-produk yang lebih fokus pada proteksi.

"Mungkin lebih banyak ke proteksi. Dengan pemulihan ekonomi, kemampuan nasabah sangat terbatas, ini tantangan temen-temen bagaimana desain produk yang bisa memenuhi kebutuhan nasabah," katanya.

Sementara itu, industri asuransi jiwa mengalami perlambatan pertumbuhan pendapatan premi pada awal tahun ini yang disebabkan oleh penurunan signifikan pada pendapatan premi tunggal atau sekali bayar.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi unweighted (tidak dibobot) kuartal I/2022 tercatat mencapai Rp48,99 triliun atau mengalami penurunan 14,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Premi unweighted ini merupakan total premi yang dibayarkan nasabah, baik premi bersifat reguler maupun sekali bayar.

Sementara dari sisi total pendapatan premi weighted (dibobot), di mana premi sekali bayar disetahunkan, mencapai Rp27,86 triliun sepanjang kuartal I/2022 atau turun 6,8 persen yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper