Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos LPS: Likuiditas Perbankan Indonesia Tetap Terjaga

Penurunan tingkat bunga penjaminan (TBP) LPS diikuti penurunan cost of fund perbankan dan tingkat bunga kredit.
Karyawan melayani nasabah yang akan membuka deposito di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah yang akan membuka deposito di Bank Bukopin Syariah, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kondisi likuiditas domestik Indonesia dapat mengurangi dampak pengaruh kebijakan di Amerika Serikat (AS) atau global melalui kebijakan dalam negeri yang baik.

 

Menurut Purbaya, Indonesia bisa mengendalikan supply uang di dalam sistem finansial. Adapun, hal tersebut sudah dilakukan oleh Bank Indonesia.

 

“Pertumbuhan M0 atau pertumbuhan uang primer mencapai 20 persen, bahkan angka terakhir menunjukkan pertumbuhannya di angka 28 persen. Artinya, sudah cukup banyak uang yang berada di sistem perekonomian kita,” ujar Purbaya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/8/2022).

 

Di sisi lain, perekonomian dunia juga tengah menghadapi ancaman pengetatan likuiditas. Hal tersebut berkaitan dengan tapering off yang dilakukan oleh Bank Sentral AS (The Fed), yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi dan membawa ekonomi ke level yang lebih stabil, yaitu dengan cara menaikkan bunga dan mengetatkan kebijakan moneter.

 

“Di Amerika Serikat saat ini hampir resesi, diperkirakan tapering yang dilakukan Bank Sentral mereka juga hampir berakhir. Jadi kami melihat ujung dari tapering tersebut sudah sedikit terlihat,” lanjutnya.

 

Purbaya menilai bahwa pengetatan lebih lanjut tidak akan terlalu signifikan. Artinyakendala global, dalam hal ini dampak negatif dari pengetatan kebijakan moneter di AS, yang Indonesia hadapi tidak akan sebesar seperti yang diperkirakan sebelumnya.

 

Tercatat, pada Juni 2022, rasio alat likuid atau non-core deposit (AL/NCD) berada di level 133,4 persen dan alat likuid/DPK (AL/DPK) di level 29,9 persen. Nilai ini berada di atas threshold masing-masing minimal 50 persen dan 10 persen.

 

Singkatnya, Purbaya menjelaskan likuiditas perbankan nasional tetap terjaga dengan baik. Namun, dia menekankan bahwa kondisi likuiditas tersebut bukan hanya tergantung kepada kondisi global saja, sebab kondisi likuiditas perbankan ada di bawah kendali kita sendiri.

 

Bank Sentral kita senantiasa menjaga likuiditas perbankan dan memonitor terus dari waktu ke waktu. KSSK [Komite Stabilitas Sistem Keuangan] sudah menemukan cara yang jitu untuk memelihara atau menjaga likuiditas perbankan nasional,” tuturnya.

 

Terkait dengan ruang penurunan suku bunga yang mulai terbatas, Purbaya mengatakan penurunan tingkat bunga penjaminan (TBP) LPS diikuti penurunan cost of fund perbankan dan tingkat bunga kredit. Hal ini seiring dengan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara.

 

“Global cost of fund mulai mengalami kenaikansehingga penurunan cost of fund perbankan Indonesia pun semakin terbatas ruangnya,” ujarnya.

 

Purbaya menyampaikan untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional, LPS akan berhati-hati dalam mengubah tingkat bunga penjaminan. Adapun, hal terpenting yang dijalankan saat ini adalah LPS bersama anggota KSSK yang lain akan selalu berkoordinasi.

 

“LPS pun akan terus memonitor segala perkembangan yang terjadi baik domestik maupun global,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper