Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Akulaku Finance Tembus Rp12 Triliun Berkat Pay Later, Berapa NPLnya?

PT Akulaku Finance Indonesia mencatatkan rasio kredit bermasalah nett perusahaan masih berhasil ditahan pada angka 3 persen per akhir Oktober 2022.
Nasabah menyelesaikan transaksi menggunakan Akulaku PayLater di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Nasabah menyelesaikan transaksi menggunakan Akulaku PayLater di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, BANDUNG –  Perusahaan pembiayaan bagian dari Akulaku Group, PT Akulaku Finance Indonesia mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming financing/NPF) nett sebesar3 persen per akhir Oktober 2022. Angka ini berada jauh di bawah ketentuan OJK yang menetapkan NPF maksimal di posisi 5 persen.

Presiden Direktur Akulaku Finance Efrinal Sinaga menyebutkan tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan kredit bermasalah ini. 

“Mitigasi risiko dilakukan sejak proses on-boarding dan pre-approved, dengan melakukan ID checking [e-KYC], face recognition dan biometric, credit history record, scoring system, hingga asuransi penjaminan kredit,” kata Efrinal kepada Bisnis, Kamis (24/11/2022).

Tercatat, hingga Oktober 2022, Akulaku PayLater telah mengantongi lebih dari 20 juta pengguna. Efrinal menyampaikan bahwa angka tersebut sesuai dengan target perusahaan di akhir 2022. 

Akulaku juga mencatatkan penyaluran pembiayaan hingga November 2022 lebih dari Rp12 triliun. Adapun, porsi penyaluran pembiayaan untuk Akulaku Paylater sebesar 40 persen dari Rp12 triliun.

“Realisasi penyaluran pembiayaan Akulaku senilai lebih dari Rp12 triliun ini sudah melampaui target tahun 2022 dengan target Rp11 triliun,” ujarnya.

Sedangkan untuk target 2023, dia menilai bisnis buy now pay later tetap akan tumbuh. Akulaku Finance bahkan optimistis lini ini mampu naik minimal 15 persen.

Optimisme itu muncul karena pengguna internet dan mobile phone yang terus tumbuh, seiring dengan infrastruktur telekomunikasi dan jaringan 4G yang terus bertambah dan membaik serta berkurangnya blank spot di Tanah Air.

Di samping itu, Efrinal memandang bahwa segmen Akulaku Finance di sektor riil dan UMKM tidak akan begitu terganggu meski ekonomi dibayangi resesi.

“Selain itu, kami optimis karena lifestyle masyarakat juga mulai mengarah kepada belanja secara online dan metode pembayaran yang cashless,” tandasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper