Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluas Pasar, Asosiasi Fintech Syariah Tandatangani MoU dengan BPRS

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kluster syariah bersama BPRS telah melakukan penandatanganan MoU untuk meningkatkan kerjasama keduanya.
Ilustrasi fintech. /Freepik
Ilustrasi fintech. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol) syariah di Indonesia akan gencar berkolaborasi dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Upaya ini dilakukan untuk memperluas pasar di berbagai wilayah.

Salah satu upaya kerja sama mulai dilakukan oleh asosiasi yang membidangi kedua sektor ini. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kluster syariah dan kompartemen Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk meningkatkan kerjasama anggota kedua asosiasi di seluruh wilayah Indonesia.

Ada 6 poin kerjasama dari MoU tersebut, pertama peningkatan akselerasi pendanaan pinjol ke daerah. Kedua, peningkatan kualitas assessment risiko bagi BPRS dan kualitas debitur bagi pinjol.

Ketiga, kemudahan akuisisi nasabah bagi BPRS. Keempat, perluasan target pasar bagi BPRS melalui teknologi informasi di pinjol. Kelima, value chain financing dalam ekosistem ekonomi digital. Keenam, penambahan sumber pemodal dan peningkatan fee-based income.

"Kerja sama ini merupakan bukti konsistensi industri fintech lending untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui penciptaan ekosistem antara perbankan syariah dan fintech syariah," kata Ketua Klaster Pendanaan Syariah AFPI, Lutfi Adhiansyah dalam keterangan tertulis pada Sabtu (10/12/2022).

Menurutnya, melalui kerja sama dengan BPRS, pinjol akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Ia mengatakan, keunggulan BPRS yang tersebar di seluruh Indonesia dapat menjadi sumber pendanaan bagi pinjol termasuk dengan pola channeling.

Sementara, dalam kerja samanya dengan BPRS, pinjol akan mempunyai beragam tugas. Pertama, melakukan akuisisi potensial debitur. Kedua, melakukan proses kredit yang mencakup penerimaan registrasi dan dokumentasi melalui aplikasi platform hingga penagihan pinjaman. Ketiga, menerima pembayaran debitur (payment collection) untuk diteruskan kepada BPRS.

BPRS juga mempunyai sejumlah fungsi dalam kerja sama tersebut. Pertama, bertindak sebagai penyedia dana atau super lender. Kedua, menentukan syarat dan kriteria terhadap debitur. Ketiga, melakukan pencairan pinjaman ke debitur.

Ketua Umum Kompartemen BPRS Asbisindo Cahyo Kartiko mengatakan bahwa kerja sama antara pinjol dan BPRS akan saling menguntungkan. "Kerja sama ini akan menjadi langkah BPRS untuk memperluas jaringan, pemasaran dan pemanfaatan teknologi dalam bidang keuangan yang adaptif," ungkapnya.

Salah satu pinjol syariah yang telah gencar menggaet BPRS adalah PT ALAMI Fintek Sharia atau Alami. Pada 2021, Alami telah mengakuisisi BPRS Cempaka Al-Amin. Melalui akuisisi itu, Alami pun mengembangkan layanan digital yakni Hijra Bank.

Sebelumnya, Alami juga berencana memperluas peluang kerja sama pembiayaan melalui skema channeling maupun referral dengan 165 BPRS yang beroperasi di Indonesia.

CEO Alami Group Dima Djani menjelaskan bahwa kesulitan terhadap adopsi teknologi dan digitalisasi layanan merupakan salah satu hambatan kurang berkembangnya BPRS di Tanah Air.

"Padahal sekarang ada perubahan preferensi nasabah dari offline ke online, sehingga bisnis lembaga keuangan itu bergeser dari product-centric menjadi consumer-centric, baik dari sisi produk itu sendiri, sampai akses layanannya," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper