Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Digital Diproyeksi Tumbuh Pesat, BRI (BBRI) dan BCA (BBCA) Jor-joran Belanja IT

Sejumlah bank seperti BRI hingga BCA jor-joran belanja IT pada tahun ini seiring dengan proyeksi pertumbuhan pesat transaksi digital banking dari BI.
Ilustrasi digital banking
Ilustrasi digital banking

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan transaksi digital banking perbankan nasional tumbuh pesat sepanjang 2023. Sejumlah bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pun jor-joran menganggarkan belanja IT.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi digital banking diperkirakan akan tumbuh 22,13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan total nilai transaksi tembus Rp64.175,1 triliun pada 2023.

Adapun sepanjang tahun 2022, nilai transaksi digital banking perbankan nasional mencapai Rp52.545,8 triliun. 

Pada 2023, BI juga memproyeksi transaksi uang elektronik akan tetap tumbuh sebesar 23,90 persen yoy dengan nilai transaksi mencapai Rp495,2 triliun.

"BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan memastikan ketersedian uang rupiah dengan kualitas terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk melalui perluasan untuk distribusi uang rupiah layak edar ke wilayah terluas, terdepan, dan terpencil," kata Perry dalam agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Kamis (19/1/2023).

Seiring dengan proyeksi peningkatan transaksi digital banking itu, perbankan menyiapkan sejumlah strategi agar bisa meraup potensi pasar yang besar.

BRI misalnya menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk IT. Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa setiap tahun BRI menganggarkan capex sebesar Rp7 triliun hingga Rp8 triliun. “Di mana sekitar 57 persen di antaranya dialokasikan untuk capex IT,” ujarnya.

BRI juga terus membangun kapabilitas platform IT, agile governance, dan talenta digital untuk menjadi organisasi yang inovatif pada tahun ini.

Selain itu, BRI akan semakin gencar mengembangkan pemanfaatan teknologi terbarukan seperti big data, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) maupun antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interface/API). "Teknologi tersebut memungkinkan nasabah melakukan proses pembukaan rekening kapan pun dan di mana pun," ungkap Aestika.

BCA juga menganggarkan dana belanja modal untuk IT. Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa pada tahun lalu belanja modal BCA mencapai Rp5 triliun. Sebagian besar belanja modal itu dialokasikan untuk pengembangan IT, digitalisasi perbankan, pengembangan jaringan kantor cabang, serta keamanan siber.

Hera mengatakan bahwa tren digitalisasi kepada perbankan memang semakin meningkat terutama saat pandemi Covid-19. Setelah pandemi menjadi endemi pada tahun ini, tren digitalisasi perbankan akan terus berlanjut.

"Kini, banking from anywhere telah menjadi standar baru bagi operasional perbankan," kata Hera.

Tidak hanya bank jumbo seperti BRI dan BCA, bank kecil besutan Salim Group yakni PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) juga telah menyiapkan ancang-ancang meraup pasar digital banking. Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan bahwa perseroan menyiapkan dana yang lumayan besar untuk pengembangan digital itu. “Capex yang kami siapkan cukup besar lebih kurang 11 digit,” ujarnya.

Perseroan juga berfokus memberikan layanan digital kepada para nasabah dan bekerja sama dengan mitra bank, termasuk mitra Salim Group khusunya melalui open API.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper