Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar 7 Bank Digital Pendulang Aset Terbesar: Seabank Bertahan, Aladin dan Superbank Melesat

Berikut perbandingan aset bank digital mulai dari Seabank hingga sang pendatang baru, Superbank.
Ilustrasi bank digital. /Freepik
Ilustrasi bank digital. /Freepik

4. Blu – Rp12,7 Triliun

Bank Digital BCA alias blu membukukan aset bank yang tumbuh 27,92% yoy menjadi Rp12,7 triliun pada September 2023 dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp9,93 triliun. 

Di mana, dalam hal intermediasi, blu by BCA Digital telah menyalurkan total kredit sebesar Rp4,46 triliun pada September 2023, naik 113,62% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,09 triliun. 

Adapun, dari sisi pendanaan, BCA Digital telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp8,56 triliun, naik 48,29% yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) juga mengalami kenaikan 72,36% dari Rp1,66 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp2,86 triliun pada kuartal III/2023.

5. Allo Bank – Rp11,99 Triliun

PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI), bank digital hasil kongsi grup Chairul Tanjung (CT), Bukalapak, dan Salim mencatatkan aset bank hingga September 2023 tumbuh 13,12% menjadi Rp11,99 triliun dari sebelumnya Rp10,59 triliun. 

Adapun, dari sisi intermediasi, portofolio kredit bank berada pada posisi Rp7,32 triliun pada kuartal III/2023, naik tipis 2,29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,16 triliun.

6. Aladin – Rp6,06 Triliun

Bank digital berbasis syariah PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) membukukan total aset Rp6,06 triliun pada kuartal III/2023 tumbuh 133,31% dari sebelumnya Rp2,6 triliun pada kuartal III/2022. 

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsud mengatakan pertumbuhan aset terus melaju seiring dengan penyaluran pembiayaan Bank Aladin Syariah yang mencapai Rp4,94 triliun pada kuartal III/2023, naik 81% dibandingkan posisi Desember 2022.  

Dyota mengatakan pertumbuhan pesat pembiayaan berasal dari kolaborasi ekosistem Bank Aladin Syariah dengan Alfamart Group dalam penyaluran produk pembiayaan invoice financing, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan investasi untuk nasabah UMKM serta korporasi. Terdapat pula pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel. “Pembiayaan Bank Aladin Syariah juga terus tumbuh dengan kualitas aset yang masih sangat terjaga," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (31/10/2023)

7. Superbank – Rp5,5 Triliun

Terakhir, bank digital milik Emtek Group, Superbank mencatatkan aset yang tumbuh sebesar 34,93%, menjadi Rp5,5 triliun per September 2023 dari sebelumnya Rp4,08 triliun per September 2022.

Naiknya aset ini terdorong dari hasil intermediasi, di mana Superbank telah menyalurkan kredit sebesar Rp1,69 triliun, naik 148,74% dibanding tahun lalu Rp681,18 miliar. 

Sebagai informasi, Superbank baru-baru ini bersama bank raksasa Korea Selatan yakni KakaoBank telah mengumumkan kemitraan strategisnya. Dalam kemitraan strategis ini, KakaoBank akan mengakuisisi 10% saham entitas bank digital milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) melalui penerbitan saham baru. 

Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan pun menyambut baik soal rencana KakaoBank yang menjadi pemegang saham strategi. Bahkan, menurutnya kemitraan ini menandakan perpaduan keahlian internasional dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia. 

“Dengan komitmen yang sama terhadap inklusi keuangan dan kemajuan berbasis teknologi, kemitraan ini tidak hanya memperkuat kemampuan Superbank namun juga membawa kami lebih dekat dengan misi kami dalam melayani kebutuhan keuangan masyarakat underbanked, khususnya nasabah UMKM dan ritel,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (10/10/2023).

Rekap Aset Berdasarkan Pertumbuhan 

Namun, apabila diurutkan berdasarkan besarnya pertumbuhan secara tahunan, maka Bank Aladin berada di posisi pertama yakni dengan pertumbuhan 133,31%, dilanjutkan Superbank yaitu 34,93%.

Kemudian, disusul Seabank yang memperoleh besaran pertumbuhan 29,12%, selanjutnya BCA Digital (Blu) yakni 27,92%, lalu Hibank sebesar 22,59%, Bank Jago 21% dan ditutup oleh Allo Bank sebesar 13,12%.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper