Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalahkan Unit-Linked, 70% Premi Generali dari Produk Tradisional

Generali menyebut akan terus mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap segmennya.
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyebutkan premi asuransi yang dikantongi perusahaan mayoritas disokong dari produk tradisional. Capaian ini hingga September 2023.

Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan dari keseluruhan premi yang diperoleh, baik premi baru maupun renewal premi, komposisi antara unit-linked dan tradisional masih seimbang.

Namun, lanjut Vivin, untuk premi baru pada Juli—September 2023 ada kecenderungan nasabah lebih memilih produk tradisional. Alhasil, kontribusi premi baru dari produk tradisional memimpin terhadap total premi perusahaan.

“Kontribusi premi baru dari produk tradisional lebih mendominasi dibandingkan dengan produk unit-linked, 70% dari premi tradisional dan 30% dari premi unit-linked,” kata Vivin kepada Bisnis, Rabu (29/11/2023).

Meski demikian, Vivin menyatakan hingga September 2023, premi Generali Indonesia masih bertumbuh secara  positif dibandingkan pencapaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hingga akhir tahun, Generali optimis kedua produk, baik unit-linked maupun tradisional, masih terus diminati oleh nasabah sesuai dengan kebutuhan.

“Bagi kami, kedua produk asuransi baik produk unit-linked dan tradisional memiliki segmennya masing-masing, karena pasar asuransi dan kebutuhan nasabah yang sangat beragam,” ucapnya.

Di setiap segmennya, lanjut Vivin, nasabah memiliki kebutuhan dan prioritas proteksi yang berbeda satu sama lain. Dengan kata lain, ini sangat berkaitan dalam rangkaian produk asuransi yang dibutuhkan.

“Yang terpenting adalah kami terus secara konsisten memberikan edukasi dan selalu memperhatikan berbagai kebutuhan nasabah sesuai dengan segmennya, untuk kebutuhan saat ini ataupun di masa mendatang, karena asuransi dibutuhkan untuk setiap tahap kehidupan,” tuturnya.

Vivin mengungkapkan bahtwa melalui strategi multi-channel dan multi-product ini diharapkan bisa mengakomodir kebutuhan proteksi masyarakat yang saat ini sedang meningkat.

“Ke depannya, kami optimistis kedua segmen ini masih akan tumbuh baik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Vivin mengatakan langkah edukasi keuangan di segala lini terus perusahaan lakukan dan para tenaga pemasar juga terus aktif mengenalkan dan menjelaskan berbagai produk serta melakukan pendampingan kepada nasabah.

Selain itu, Generali menyatakan bakal terus melihat perkembangan pasar dan kebutuhan masyarakat. Vivin memastikan pihaknya akan terus mengembangkan produk-produk inovatif yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di setiap segmennya. 

Vivin juga mengatakan layanan prima dan nilai tambah (added value) kepada nasabah juga terus perusahaan perkuat dan hadir guna semakin banyak orang yang merasa nyaman berasuransi.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat premi dari produk asuransi jiwa unit-linked masih tertekan 22,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp82,91 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp64,37 triliun pada kuartal III/2023.

Sementara itu, premi asuransi tradisional mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% yoy menjadi Rp67,67 triliun dari sebelumnya hanya Rp60,16 triliun.

Secara keseluruhan, AAJI mencatat total premi mencapai Rp132,04 triliun atau turun 7,7% yoy dari Rp143,08 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper