Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjol untuk Bayar UKT Berisiko Timbun Kredit Macet Anak Muda

Penggunaan pinjaman online untuk membayar uang kuliah tunggal alias UKT berisiko mengerek naik kredit macet untuk usia di bawah 19 tahun.
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan platform P2P lending atau pinjaman online (pinjol) dinilai berpotensi menimbulkan kredit macet. 

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bahwa layanan tersebut napasnya sama seperti student debt, memberikan pembiayaan sekolah bagi masyarakat yang membutuhkan. Hanya saja, student debt dibayar ketika mahasiswa sudah lulus dan bekerja.

“Jadi pembayarannya tidak pas ketika masih kuliah. Kalau yang ini kan ketika kuliah pembayarannya. Otomatis, ya kalo mereka S1 dan belum berpendapatan, akan berpotensi menjadi kredit macet. Harusnya yang bertanggung jawab orang tuanya dalam proses pinjaman online tersebut,” kata Huda kepada Bisnis, Minggu (28/1/2024). 

Huda khawatir apabila semakin banyak mahasiswa membayar uang UKT menggunakan pinjol dan tanpa pengawasan, pinjaman macet untuk usia di bawah 19 tahun akan semakin tinggi. Pada November 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan tren kredit macet pinjol didominasi oleh kalangan anak muda, yaitu di rentang usia 19–34 tahun.

“Ini berbahaya bagi ekosistem pinjol ke depan karena borrower-nya semakin tidak berkualitas. Pinjaman macet akan didominasi oleh mahasiswa ini,” katanya. 

Terlebih, Huda menilai bahwa pangsa pasar mahasiswa memang cukup menjanjikan. Selain itu, meminjam dana melalui pinjol juga cukup mudah. 

Di sisi lain, pengamat ekonomi digital Heru Sutadi menyebut bahwa sejatinya tak masalah apabila pinjol digunakan untuk membayar biaya kuliah. Terlebih pinjol memang hadir untuk nasabah yang unbankable, dan pinjaman dana pendidikan juga tidak mudah, sehingga pinjol menjadi solusi. 

“Persoalan pinjol selama ini kan banyak dipakai untuk hal konsumtif, sehingga jika digunakan untuk hal produktif tentu lebih baik. Termasuk misalnya untuk pembiayaan pendidikan,” kata Heru saat dihubungi Bisnis, Minggu (28/1/2024). 

Heru mengatakan apabila bekerja sama dengan pihak kampus, pinjol pun seharusnya sudah bisa menghitung bilamana peminjam gagal bayar. Namun seyogyanya, lanjut Heru, bukan hanya membiayai pendidikan, platform juga harus memberikan bunga yang rendah. 

Kemudian dari sisi peminjam, harus dipahami bahwa ini adalah pinjaman, bukan hibah atau beasiswa sehingga harus dilunasi. Lebih lanjut, Heru berpendapat bahwa negara seharusnya ikut turun tangan memberikan pinjaman bagi mahasiswa yang kesulitan dalam pembiayaan kuliah dengan cara yang mudah dan bunga yang rendah bahkan hampir tidak berbunga

“Karena negara sibuk membangun infrastruktur, membiaya alutsista yang besar, dan perbankan lebih nyaman membeli SUN atau ORI, pinjaman pendidikan menjadi hal yang tidak tersolusikan. Wajar saja kalau misal pinjol masuk memberikan layanan,” tuturnya. 

Pembayaran UKT untuk mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggunakan pinjol DanaCita sebelumnya menjadi sorotan di media sosial. Beberapa warganet tak menyangka universitas justru menyarankan bagi mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah menggunakan pinjol. 

Tidak sedikit juga yang mengeluhkan bunga pinjaman yang dinilai terlalu tinggi. ITB pun sudah buka suara terkait hal tersebut. Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan bahwa dalam hal pembayaran UKT, mahasiswa ITB memiliki banyak pilihan yang dilayani oleh beragam bank. 

Termasuk pembayaran menggunakan virtual account, kartu kredit, maupun lembaga non bank khusus pendidikan yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Khusus bagi mahasiswa yang mengalami kendala pembayaran UKT, ITB melalui Direktorat Kemahasiswaan ITB menyediakan prosedur pengajuan keringanan UKT dan cicilan UKT pada setiap semester bagi mahasiswa,” kata Naomi dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (26/1/2024).

Sementara dikutip dari laman resmi DanaCita, platform fokus pada solusi pendanaan bagi pelajar, mahasiswa, maupun tenaga profesional untuk menempuh studi di lembaga pendidikan tinggi dan program kejuruan.  

Selain ITB, DanaCita juga menjalin kerja sama dengan beberapa kampus negeri, kampus swasta, dan lembaga kursus di antaranya Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), President University dan English First (EF). 

Melalui website resminya, DanaCita mengklaim telah melayani total 27.440 penggunan dengan total dana pendidikan tersalurkan Rp375 miliar. Pengajuan dana pendidikan ke Danacita tidak memerlukan down payment (DP) atau Jaminan, hanya KTP, bukti tagihan, dan rekening koran satu bulan terakhir. Rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) dalam platform DanaCita yakni 2,69% per 28 Januari 2024.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper