Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2023 LPS Bayar Klaim Nasabah Bank Bangkrut senilai Rp329,2 Miliar

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan nilai simpanan yang telah dijamin LPS pada 2023 mencapai 92,6% dari total simpanan di bank bangkrut.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers pada Selasa (30/1/2024)/Tangkapan layar Youtube
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers pada Selasa (30/1/2024)/Tangkapan layar Youtube

Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam setahun terakhir telah terdapat deretan bank bangkrut di Indonesia. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pun telah membayarkan klaim penjaminan simpanan nasabah bank-bank bangkrut itu dengan nilai Rp329,2 miliar sepanjang 2023.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan nilai simpanan yang telah dijamin LPS pada 2023 mencapai 92,6% dari total simpanan di bank gagal. Adapun, pada 2024 LPS masih memproses pembayaran klaim simpanan nasabah di bank gagal.

Menurut Purbaya, pada dasarnya setelah nasib bank gagal diserahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kemudian dilikuidasi, LPS langsung memproses klaim simpanan nasabah di bank gagal tersebut.

"Dalam lima hari pertama biasanya sudah sebagian besar terbayar. Yang belum biasanya masih dalam pengecekan," kata Purbaya dalam acara Konferensi Pers Penetapan Tingkat Suku Bunga Penjaminan LPS pada Selasa (30/1/2024).

Purbaya mengatakan LPS berupaya dengan segera membayarkan klaim simpanan nasabah di bank gagal agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. "Jangan sampai ada anggapan jangan-jangan LPS enggak punya duit. Kami selalu menjaga agar masyarakat tenang," katanya.

Sebagaimana diketahui, sederet bank telah bangkrut di Indonesia dalam setahun terakhir. Terbaru, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) bangkrut. BPRS Mojo Artho sendiri telah dicabut izin usahanya oleh OJK akibat pengelolaan bank yang tidak sehat. 

Pencabutan izin usaha BPRS Mojo Artho dilakukan melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner (KADK) Nomor KEP-13/D.03/2024 tanggal 26 Januari 2024 tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) terhitung sejak 26 Januari 2024.

LPS pun telah turun tangan melakukan proses pembayaran klaim penjaminan simpanan dan pelaksanaan likuidasi BPRS Mojo Artho milik pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur itu.

“LPS akan melakukan rekonsiliasi dan verifikasi atas data simpanan dan informasi lainnya untuk menetapkan simpanan yang akan dibayar,” kata Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto dalam keterangan resmi pada beberapa waktu lalu (26/4/2024).

Bangkrutnya bank syariah itu menambah deretan bank yang bangkrut dalam setahun terakhir. Sejak awal 2023 hingga awal 2024, terdapat deretan enam bank yang bangkrut di Indonesia. 

Sebelumnya, terdapat satu bank bangkrut di Tanah Air pada awal 2024, yakni Koperasi BPR Wijaya Kusuma. LPS juga memutuskan untuk tidak melakukan penyelamatan dan meminta OJK untuk mencabut izin usaha BPR Wijaya Kusuma.

Pada 2023 terdapat empat kasus bank bangkrut. Deretan bank bangkrut pada 2023 itu yakni BPR Persada Guna, BPR Indotama UKM Sulawesi, BPR Rakyat Bagong Inti Marga (BPR BIM), dan Perumda BPR KRI.

Dalam kurun waktu lima tahun sejak 2019, maka total sudah ada 32 bank yang bangkrut di Indonesia. Adapun, jika ditarik sejak LPS berdiri pada 2005, maka total ada 124 bank bangkrut di Tanah Air.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper