Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) membalikkan kondisi rugi sebesar Rp155,38 miliar pada 2022 menjadi laba senilai Rp177,97 miliar pada 2023.
Presiden Direktur Bank Amar Vishal Tulsian mengatakan kinerja laba bank terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 40,5% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp921,29 miliar pada 2023.
Selain itu, Bank Amar telah meraup pendapatan operasional sebesar Rp1,3 triliun per Desember 2023 dengan peningkatan 42,8% yoy. Pendapatan non-bunga juga tumbuh 48,7% yoy pada 2023.
"Amar Bank juga berhasil melakukan pengelolaan biaya yang optimal dan tetap menjalankan strategi penyaluran kredit yang lebih prudent sebagai komponen penting pada peningkatan profitabilitas," ujar Vishal dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/4/2024).
Dari sisi intermediasi, Bank Amar telah menyalurkan kredit Rp2,34 triliun pada 2023, naik 11,42% yoy. Akan tetapi, aset bank susut dari Rp4,5 triliun pada 2022 menjadi Rp4,37 triliun pada 2023.
Sementara, Bank Amar telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp706,55 miliar pada 2023, menyusut dibandingkan DPK pada tahun sebelumnya Rp1 triliun.
Baca Juga
Dari situ, himpunan dana murah atau current account saving account (CASA) senilai Rp189,6 miliar, berkontribusi 27% dari total DPK.
Meski begitu, Senior Vice President Finance Amar Bank David Wirawan mengatakan kinerja Bank Amar ditopang oleh permodalan kuat. Tercatat, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai level 119,2% per Desember 2023.
“CAR yang kuat ini dapat menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, sekaligus memberi ruang untuk mendorong ekspansi pasar," jelasnya.