Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Pembayaran Reasuransi Ikut Tekan Nilai Tukar Rupiah, Sumbang Defisit NPI -Rp10,2 Triliun

OJK mencatat defisit neraca pembayaran sektor asuransi melebar menjadi -Rp10,20 triliun pada akhir 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono./Bisnis - Akbar.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono./Bisnis - Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat defisit neraca pembayaran sektor asuransi melebar dari 2022 ke 2023, yakni sebesar -Rp7,95 triliun menjadi -Rp10,20 triliun.

Lonjakan defisit itu seiring pembelian premi reasuransi yang naik dari 34,8% pada 2022 menjadi 38% pada akhir 2023 lalu.

Kepala Eksekutif Pengawasan Peransuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan guna meringankan beban neraca pembayaran di Tanah Air, perlu dilakukan upaya mendorong industri reasuransi nasioanal.

"OJK menilai bahwa peran reasuransi domestik perlu lebih dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor industri asuransi nasional," kata Ogi di konferensi internasional yang diselenggarakan Indonesia Re di The Westin Jakarta, Rabu (24/07/2024).

OJK mencatat secara agretat aset industri perasuransian pada Mei 2025 mencapai Rp1.120,57 triliun. Angka tersebut terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi umum konvensional Rp583,94 triliun, asuransi jiwa dan asuransi umum syariah Rp33,19 triliun.

Kemudian kontribusi dari reasuransi konvensional sebesar Rp271,74 triliun dan reasuransi syariah Rp12,12 triliun.

Selanjutnya kontribusi dari asuransi non komersial BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen dan Asabri sebesar Rp219,58 triliun.

Berikutnya di sisi premi dan klaim per Mei 2024 juga mengalami pertumbuhan poaitif. Ojk mencatat pertumbuhan premi sebesar 7,93 persen yot yaitu mencapai 210,44 T pada sisi klaim tercatat pertumbuhan 9,95 yoy yaitu mencapai 166,11 T

OJK mencatat per Mei 2025 total premi tumbuh 7,93% mencapai Rp210,44 triliun. Sementara klaim tumbuh 9,95% mencapai Rp116,11 triliun.

Saat ini terdapat 149 total perusahaan perasuransian yang terdaftar di OJK. Terdiri dari 49 asuransi jiwa konvensional, 72 asuransi umum konvensional, dan 8 reasuransi konvensional.

Sementara unit syariah terdiri dari 9 asuransi jiwa syariah, 6 asuransi umum syariah, dan 1 reasuransi syariah. 

"Rangkaian data statistik tersebut merupakan indikasi bahwa struktur industri reasuransi yang sehat saat ini oleh pelaku lokal masih perlu dikembangkan secara optimal dan berkelanjutan," tandas Ogi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper