Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Strategi Asuransi Tugu untuk Capai Laba Bersih Rp439 Miliar

Tugu Insurance mengungkapkan 5 strategi demi mencapai laba bersih konsolidasian (un-audited) Rp439 miliar sepanjang semester I/2024.
Karyawati beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance, Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance, Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance mencatatkan laba bersih konsolidasian (un-audited) sebesar Rp439 miliar di semester I/2024.

Tercatat perolehan premi bruto hingga Juni 2024 sebesar Rp5,2 triliun atau naik 39,0% dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara premi neto yang telah dikurangi dengan premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan cadangan tumbuh 33,7% yoy menjadi Rp2,0 triliun.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai strategi untuk dapat meraih kinerja keuangan yang baik.

"Yang pertama adalah mengoptimalkan captive business di sejumlah sektor andalan. Kedua, melakukan penetrasi non-captive business," kata Tatang kepada Bisnis, Rabu (31/07/2024).

Dia mengungkapkan sejumlah lini bisnis yang memiliki kontribusi besar dalam capaian kinerja di semester I/2024 ini di antaranya, premi bruto yang diperoleh dari asuransi kebakaran dengan pertumbuhan 61,2% yoy, asuransi rangka kapal yang tumbuh 13,7% yoy, dan on-shore yang tumbuh 66,8% yoy, serta segmen lainnya yang juga mengalami kenaikan sebesar 28,8% yoy.

Strategi ketiga, kata Tatang, yakni melakukan pembangunan berbagai kanal distrubusi baru. Adapun, strategi keempat dan kelima dengan mengembangkan berbagai produk yang kompetitif sesuai dengan kebutuhan market dan dengan memperkuat kinerja anak usaha.

Untuk kinerja pendapatan di paruh pertama 2024, Tugu Insurance mencatat pendapatan investasi Rp250 miliar, tumbuh 18,2%.

Pendapatan dari usaha lainnya juga melesat naik 10,7% yoy menjadi Rp264 miliar. Pencapaian tersebut membuat pendapatan Tugu Insurance mencapai Rp2,2 triliun di semester I-2024 dengan kenaikan 25,9% yoy.

Direktur Keuangan dan Layanan Korporat Tugu Insurance Emil Hakim optimis kinerja perusahaan di paruh kedua 2024 akan lebih baik melihat capaian sampai Juni lalu.

"Meskipun terdapat peningkatan beban klaim neto dengan nilai Rp1,1 triliun atau meningkat 16,7% yoy, namun peningkatan ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan premi yang dimiliki oleh Tugu Insurance," kata Emil.

Sementara itu, total beban usaha dan beban usaha lainnya juga hanya mengalami kenaikan sebesar 18,2% yoy menjadi Rp597 miliar, di mana kenaikan tersebut merupakan variable cost yang disebabkan karena pertumbuhan bisnis.

Kinerja lainnya, laba operasi anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mencapai Rp517 miliar pada semester I-2024, atau tumbuh 68% yoy dibandingkan semester I tahunn 2023 yang mencapai Rp308 miliar. Kemudian laba bersih perusahaan yang diatribusikan untuk entitas induk mencapai Rp439 miliar.

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih yang diatribusikan untuk induk tersebut turun 57,6%. 

"Namun hal ini dikarenakan pada tahun ini Tugu Insurance tidak lagi mencatatkan pendapatan yang bersifat one off atas kemenangan dengan kasus hukum Citibank Hong Kong seperti di tahun 2023, di mana perusahaan mendapatkan Rp1 triliun atas gugatan yang membuat kenaikan pada laba bersih perusahaan pada tahun lalu," terang Emil.

Pada akhir Juni 2024, Tugu secara konsolidasi mencatatkan aset Rp28,8 triliun dan posisi aset investasinya mencapai Rp11,7 triliun, dan posisi ekuitas sebesar Rp10,2 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper