Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024

Hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan paparan dalam BGTC 2024 yang dilaksanakan di FEB UGM pada Kamis (6/6/2024). JIBI/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan paparan dalam BGTC 2024 yang dilaksanakan di FEB UGM pada Kamis (6/6/2024). JIBI/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali melaksanakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Hasil survei ini menjadi landasan program OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan ke depan.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%.

Survei tahun ini juga mencakup tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasilnya menunjukkan indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11%, dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%.

Perbedaan Berdasarkan Gender dan Lokasi Indeks literasi keuangan perempuan tercatat lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yakni masing-masing sebesar 66,75% dan 64,14%. Indeks inklusi keuangan perempuan juga lebih tinggi, dengan 76,08% dibandingkan 73,97% untuk laki-laki.

Berdasarkan klasifikasi wilayah, indeks literasi dan inklusi keuangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan, dengan masing-masing sebesar 69,71% dan 78,41% di perkotaan, serta 59,25% dan 70,13% di perdesaan.

Perbedaan Berdasarkan Usia Kelompok usia 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 74,82%, 71,72%, dan 70,19%. Sebaliknya, kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, yaitu masing-masing 51,70% dan 52,51%.

Indeks inklusi keuangan tertinggi juga terdapat pada kelompok usia 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun, dengan masing-masing sebesar 84,28%, 81,51%, dan 79,21%. Sementara itu, kelompok usia 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks inklusi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 57,96% dan 63,53%.

Perbedaan Berdasarkan Pendidikan Indeks literasi keuangan tertinggi ditemukan pada kelompok dengan pendidikan perguruan tinggi, SMA/sederajat, dan SMP/sederajat, dengan masing-masing sebesar 86,19%, 75,92%, dan 65,76%. Kelompok dengan pendidikan tidak/belum pernah sekolah/tidak tamat SD/sederajat dan tamat SD/sederajat memiliki indeks literasi keuangan terendah, masing-masing sebesar 38,19% dan 57,77%.

Indeks inklusi keuangan tertinggi juga ditemukan pada kelompok dengan pendidikan perguruan tinggi, SMA/sederajat, dan SMP/sederajat, yakni masing-masing sebesar 98,54%, 88,29%, dan 73,18%. Kelompok dengan pendidikan tidak/belum pernah sekolah/tidak tamat SD/sederajat dan tamat SD/sederajat memiliki indeks inklusi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 51,53% dan 62,58%.

Perbedaan Berdasarkan Pekerjaan Kelompok pegawai/profesional, pengusaha/wiraswasta, dan ibu rumah tangga memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, dengan masing-masing sebesar 83,22%, 78,32%, dan 64,44%. Sebaliknya, kelompok tidak/belum bekerja, pelajar/mahasiswa, dan pensiunan/purnawirawan memiliki indeks literasi keuangan terendah, masing-masing sebesar 42,18%, 56,42%, dan 57,55%.

Indeks inklusi keuangan tertinggi ditemukan pada kelompok pensiunan/purnawirawan, pegawai/profesional, dan pengusaha/wiraswasta, dengan masing-masing sebesar 98,18%, 95,04%, dan 85,40%. Kelompok tidak/belum bekerja, petani/peternak/pekebun/nelayan, dan pekerjaan lainnya memiliki indeks inklusi keuangan terendah, yakni masing-masing sebesar 55,10%, 62,26%, dan 67,73%.

"Dari data tersebut, terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka literasi dan inklusi keuangan juga semakin tinggi," ujar Friderica.

Hasil SNLIK 2024 menjadi faktor utama bagi OJK dan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan, strategi, serta merancang produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan konsumen untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper