Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega Syariah Catat Laba Rp88,44 Miliar pada Semester I/2024, Turun 36,01%

Bank Mega Syariah meraih laba bersih Rp88,4 miliar pada semester I/2024, dengan pendapatan dari penyaluran dana Rp574,15 miliar, dan net operation margin 1,44%.
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman
Karyawati menghitung uang di kantor cabang Bank Mega Syariah di Jakarta. / Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Syariah mencatatkan laba bersih mencapai Rp88,44 miliar pada semester I/2024. Capaian ini turun 36,01% (year-on-year/YoY) atau secara tahunan ketimbang perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp138,21 miliar.  

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penurunan laba bank didorong oleh penyusutan pendapatan setelah distribusi bagi hasil 20,42% (YoY) menjadi Rp301,87 miliar per Juni 2024, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp379,3 miliar.

Apabila dirinci, pendapatan dari penyaluran dana ini turun 6,46% (YoY) menjadi Rp574,15 miliar dari Rp613,78 miliar. Lalu, bagi hasil untuk pemilik dana investasi pun membengkak sebesar 16,13% (YoY) menjadi Rp272,28 miliar. 

Net operation margin (NOM) Bank Mega Syariah juga susut dari 2,06% pada Juni 2023 menjadi 1,44% pada Juni 2024. 

Bank Mega Syariah juga mencatatkan penurunan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 4,08% (YoY) menjadi Rp17,68 miliar. Lalu, pendapatan lainnya pun susut 4,61% (YoY) menjadi Rp22,03 miliar. 

Alhasil, laba operasional kian tertekan dengan turun 36,56% (YoY) menjadi Rp110,38 miliar pada Juni 2024 dari sebelumnya Rp173,99 miliar pada Juni 2023.

Sementara itu, kemampuan efisiensi bank syariah milik konglomerat Chairul Tanjung ini menurun. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) membengkak dari 73,84% pada pada Juni 2023 menjadi 82,19% pada Juni 2024. Makin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Rasio profitabilitas BMS pun turun apabila dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) menjadi 1,48% turun 62 basis poin (bps) dari sebelumnya 2,1%. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan menurun.

Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) bank syariah itu juga turun dari 11,65% pada Juni 2023 menjadi 6,93% pada Juni 2024. 

Dari sisi intermediasi, Bank Mega Syariah mencatat total penyaluran pembiayaan per semester I/2024 mencapai Rp7,36 triliun atau naik 4,68% (YoY) dibanding sebelumnya Rp7,03 triliun. Namun, aset turun 2,81% (YoY) menjadi Rp16,24 triliun. 

Sejalan dengan peningkatan pembiayaan, BMS mencatatkan perbaikan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) secara gross menjadi 0,92% dari 1,06% dan NPF net yang stabil sebesar 0,79% 

Terakhir, dari segi pendanaan dana pihak ketiga BMS susut 29,03% (YoY) menjadi Rp9,4 triliun pada semester I/2024, dari sebelumnya Rp13,25 triliun semester I/2023. Sementara itu, dana murah alias CASA BMS turun 6,44% (YoY) menjadi Rp3,03 triliun dari Rp3,24 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper