Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Kelas Menengah Dapat Tingkatkan Risiko Kredit Macet di Fintech

BPS melaporkan bahwa sebanyak 9,4 juta penduduk kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan status ke kelompok aspiring middle class.
Modalku/https://blog.modalku.co.id/
Modalku/https://blog.modalku.co.id/

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sebanyak 9,4 juta penduduk kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan status ke kelompok aspiring middle class selama periode 2019-2024. Akibatnya, jumlah kelas menengah menurun menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

Arthur Adisusanto, Country Head Modalku Indonesia menjelaskan penurunan jumlah kelas menengah ini dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kredit macet di sektor fintech. Penurunan daya beli yang dialami masyarakat kelas menengah, menurutnya, dapat berdampak pada kemampuan bayar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang banyak bergantung pada pembiayaan fintech.

“Kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas kredit yang diterima oleh penerima dana, termasuk pelaku usaha fintech lending,” ujar Arthur kepada Bisnis, Rabu (4/9/2024).

Meskipun begitu, Arthur menegaskan bahwa Modalku terus menjaga portofolio pinjamannya agar tetap sehat. Hingga saat ini, tingkat keberhasilan bayar (TKB90) perusahaan tercatat stabil di angka 97,69%. Modalku juga menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam penyaluran pendanaan sebagai strategi mitigasi risiko.

“Kami secara berkala memperbarui kriteria penilaian kelayakan penerima dana berdasarkan data historis dan mengacu pada prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) sesuai dengan SEOJK Nomor 19 Tahun 2023,” jelas Arthur.

Hingga 31 Agustus 2024, Modalku telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp469,63 miliar, dengan total outstanding pendanaan mencapai Rp135,41 miliar. Dana tersebut disalurkan kepada 305 penerima, yang terdiri dari 21 institusi dan 284 individu.

Penurunan kelas menengah ini juga berkorelasi dengan meningkatnya kredit macet di sektor fintech. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat wanprestasi pinjaman (TWP90) pada Juni 2024 turun menjadi 2,79 persen secara bulanan dan tahunan. Namun, outstanding pinjaman TWP90 untuk kelompok usia produktif 35-54 tahun meningkat menjadi Rp557,34 miliar pada Juni 2024, dibandingkan Rp541,26 miliar pada Juni 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper