Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa RI 2024: Capaian Agustus Diperkirakan Naik

Cadangan devisa per Agustus 2024 diramal akan melanjutkan tren kenaikan empat bulan berturut-turut atau sejak Mei 2024.
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -– Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Situmorang melihat adanya potensi kenaikan cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Agustus 2024. Bila terealiasi, capaian tersebut akan melanjutkan tren kenaikan empat bulan berturut-turut atau sejak Mei 2024. 

“[Cadev] Berpotensi melanjutkan peningkatan, terlepas dari utang jatuh tempo yang belum terbaca pasti nominalnya,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (5/9/2024). 

Meski demikian, Hosianna memperkirakan cadangan devisa Agustus 2024 hanya naik tipis menjadii sekitar US$145 miliar. Capaian ini seiring derasnya aliran modal asing. Dampak lain terlihat dari perkembangan nilai tukar rupiah yang terpantau stabil sepanjang bulan lalu. 

Selain itu, pemerintah pun belum menerbitkan lagi global bonds sehingga menambah amunisi cadangan devisa. Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang, yakni dolar AS dan Euro pada 3 September 2024. 

Pada Juli 2024, Bank Indonesia (BI) membukukan posisi cadangan devisa senilai US$145,5 miliar. Capaian tersebut lebih besar dari posisi akhir Juni 2024 yang senilai US$140,2 miliar, atau naik US$5,3 miliar dalam kurun waktu satu bulan.

BI menuturkan, bahwa kenaikan posisi cadangan devisa ini utamanya dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Edi Susianto menekankan BI akan terus mencermati kinerja ekspor serta perkembangan aliran modal asing, baik inflow maupun outflow, hingga pemilu di AS karena akan mempengaruhi kondisi cadangan devisa dan rupiah.  

"Salah satunya, tensi geopolitik di Timur Tengah yang saat ini kembali memanas, serta kondisi pemilu di Amerika Serikat," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual melihat cadev berpotensi terus melanjutkan tren kenaikan hingga akhir 2024 dikisaran US$150 miliar.

Asalkan Federal Reserve (The Fed) benar memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) pada tahun ini.  

Cadangan Devisa RI Sepanjang 2024 

Bulan  Posisi Cadev (US$,miliar)

Januari 

145,1

Februari

 144

Maret 

140,4

April 

136,2

Mei 

139

Juni 

140,2

Juli 

145,5

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper