Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Tersengat Perkara Judi (Judol) dan Pinjaman Online (Pinjol)

Keresahan terhadap judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) turut menyengat industri asuransi Tanah Air.
Rabu, 2 Oktober 2024 | 12:05
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA -- Keresahan terhadap judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) turut menyengat industri asuransi Tanah Air.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lonjakan klaim asuransi kredit, dengan nilai mencapai Rp8,3 triliun. Angka ini naik 35,4% yoy dibandingkan Rp6,13 triliun pada semester I/2023.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengungkapkan bahwa peningkatan klaim ini disebabkan oleh tingginya risiko gagal bayar (default klaim) oleh debitur yang ditanggung oleh asuransi kredit. Asosiasi mencurigai bahwa ketidakmampuan pembayaran oleh debitur ini didorong oleh fenomena pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).

“Pertumbuhan klaim asuransi kredit ini juga disebabkan oleh default klaim, sekitar 75%. Hal ini terjadi karena masyarakat terjebak dalam siklus pinjol dan judol, sehingga memengaruhi kemampuan membayar asuransi kredit,” kata Budi dalam konferensi pers kinerja asuransi umum semester I/2024 di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Secara total, klaim industri asuransi umum mencapai Rp22,57 triliun pada semester I/2024, meningkat 12,1% secara tahunan dari Rp20,12 triliun pada semester I/2023.

Wakil Ketua Bidang Riset dan Statistik AAUI, Trinita Situmeang, menambahkan bahwa asuransi kredit dan kesehatan masih menjadi tantangan besar bagi industri asuransi umum karena klaimnya yang terus meningkat setiap tahun.

“Klaim default pada asuransi kredit masih akan terus kami hadapi. Profil risiko dari asuransi kredit memang demikian. Asuransi kesehatan juga perlu diperhatikan, mengingat biaya kesehatan saat ini naik signifikan. Ini menjadi PR bersama bagi perusahaan asuransi umum maupun jiwa,” ujar Trinita.

Untuk mengatasi kenaikan klaim kesehatan, semua pihak perlu berkolaborasi dengan penyedia layanan kesehatan, terutama dalam mengelola klaim yang terkait dengan fraud. Namun, Trinita menegaskan bahwa pihaknya belum menemukan indikasi fraud, melainkan kenaikan biaya yang menjadi pekerjaan rumah bagi perusahaan asuransi.

“Diperlukan kebijakan integrasi di industri asuransi untuk tetap memasarkan produk ini sambil memastikan hasil yang sesuai ekspektasi. Jadi, perlu ada pembenahan atau perbaikan terkait lini bisnis ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan modus pinjaman online ilegal yang menyasar pelaku judi online. Menurutnya, ada keterkaitan erat antara aliran dana judol dan pinjol.

"Kalau kamu main judol, mereka tahu kamu butuh uang, jadi kamu ditawari pinjol. Begitu cara kerjanya. Pinjol-pinjol ini memangsa para pemain judol," ungkap Budi.

Budi memuji langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membatasi maksimal tiga platform untuk satu peminjam, sesuai dengan Surat Edaran OJK Nomor 19/SEOJK.06 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama.

"Aturan tiga platform ini penting untuk membatasi siklus utang yang tak berujung, terutama bagi mereka yang terjebak judol," katanya.

Pemerintah juga mendorong agar pinjaman online digunakan untuk sektor produktif, sementara Kominfo telah memblokir 3,7 juta konten bermuatan judi online.

"Kita menargetkan untuk menekan judi online sebanyak mungkin. Menurut data PPATK, 80% pemain judi online berasal dari masyarakat kelas bawah, sehingga dampaknya menjadi ancaman serius bagi kehidupan bermasyarakat kita," tegas Budi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper