Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memproyeksikan aset BTN Syariah dapat mencapai Rp67 triliun saat proses pemisahan (spin-off) unit usaha syariah (UUS) sekaligus akuisisi PT Bank Victoria Syariah rampung.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menilai bahwa anak usaha PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) itu merupakan kandidat akuisisi yang tepat, tak lain karena ukuran yang dinilai memadai sebagai bank umum syariah (BUS) sekaligus kinerja yang terus bertumbuh.
“Berdasarkan proyeksi yang dilakukan BTN, nilai aset BTN Syariah setelah menjadi bank umum syariah nantinya dapat mencapai sekitar Rp66 triliun-Rp67 triliun,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Dia melanjutkan, hingga kuartal III/2024, BTN Syariah telah membukukan aset sebesar Rp58 triliun, naik 19,2% secara tahunan (year on year/YoY) dari posisi Rp48 triliun.
Di sisi lain, aset Bank Victoria Syariah juga mengalami tren serupa dengan pertumbuhan 8,02% YoY, dari Rp3,08 triliun pada September 2023 menjadi Rp3,32 triliun pada September 2024.
Nixon menilai bahwa perkembangan perekonomian syariah di Indonesia perlu didukung dengan adanya pemain yang memiliki kekuatan daya saing dengan proposisi layanan perbankan dan keuangan komprehensif untuk sektor perumahan.
“Aksi korporasi ini akan mendukung pengembangan BTN Syariah untuk memenuhi posisi tersebut dan menjawab kebutuhan nasabah di pasar syariah,” tuturnya.
Pihaknya pun mengharapkan agar seluruh proses akuisisi ini dapat rampung sebelum semester I/2025 berakhir, sehingga penyapihan UUS BTN segera terlaksana.
“Berdasarkan timeline yang telah kami rencanakan, BTN Syariah bisa segera spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun ini,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, BTN resmi mengumumkan rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah sebagai salah satu peningkatan layanan perbankan syariah perseroan.
Berdasarkan prospektus yang diumumkan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (20/1/2025), BTN akan mengakuisisi Bank Victoria Syariah dengan nilai nominal Rp1,06 triliun. Perseroan menyampaikan bahwa sumber pendanaan dalam akuisisi itu akan sepenuhnya menggunakan dana internal BTN.
Lebih lanjut, tujuan akuisisi ini disebut merupakan langkah awal untuk meningkatkan atas layanan perbankan syariah yang selama ini disediakan oleh UUS BTN dengan membentuk bank umum syariah melalui strategi anorganik.