“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah [IDR] di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga. Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” ujar pihak Google yang meminta identitasnya tidak ditampilkan kepada Bisnis, Sabtu (1/2/2025).
Rupiah Pernah Menguat Signifikan
Bukan tidak mungkin, rupiah nyatanya pernah menguat secara signifikan pada 1999 ketika B.J Habibie menduduki kursi RI 1 dan mengendalikan krisis. Pada saat itu pula, dirinya membuat BI menjadi independen.
Pasalnya, saat krisis moneter 1998, nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.800 per dolar AS, sangat jauh dari nilai tukar awal Rp2.362 per dolar AS.
Habibie pun berhasil menjinakkan rupiah ke level Rp11.200 per dolar AS pada 20 Mei 1998, lalu menguat lagi menjadi Rp7.385 per dolar AS, pada 20 Oktober 1999. Rupiah akhirnya menyentuh level terkuat sebedar Rp6.550 per dolar AS pada 28 Juni 1999.
Baca Juga
Sementara melihat catatan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait data historis kurs tengah rupiah terhadap dolar AS di Jakarta sepanjang 2000-2024, setidaknya tiga kali rupiah mencapai level Rp8.000an per dolar AS.
Pertama, pada 2002 saat itu kurs tengah rupiah terhadap dolar AS seniali Rp8.940. Kemudian pada 2003 di level Rp8.465 per dolar AS, dan pada 2010 yang mencapai Rp8.991 per dolar AS.
Sejak saat itu, rupiah tak lagi menunjukkan penguatan ke Rp8.000an dan justru terus menerus melemah hingga saat ini yang telah mencapai Rp16.312 per dolar AS.