Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset BSI (BRIS) Tembus Rp400 Triliun pada 2024, Naik 15,55% YoY

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan ini adalah pertama kali BRIS memiliki aset lebih dari Rp400 triliun.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BIS mencatatkan total aset senilai Rp408,61 triliun sepanjang 2024. Realisasi ini tumbuh 15,55% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp353,62 triliun pada 2023.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut bahwa jumlah tersebut dapat tercapai seiring dengan kualitas aktiva produktif atau aset yang sehat dan terjaga.

“Ini adalah pertama kali BSI memiliki aset lebih dari Rp400 triliun. Jadi, BSI sekarang sudah menjadi bank [beraset] Rp400 triliun,” katanya dalam konferensi pers kinerja keuangan BSI 2024 secara virtual, Kamis (6/2/2025).

Hal itu tak terlepas dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 11,46% YoY menjadi Rp327 triliun, serta pembiayaan yang naik 15,88% YoY hingga mencapai Rp278 triliun.

Dari pertumbuhan tersebut, laba bersih BSI mencapai Rp7,01 triliun pada 2024, tumbuh 22,83% secara tahunan dari Rp5,7 triliun.

Hery menyebut bahwa laju pertumbuhan BSI lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan nasional, terlepas dari kondisi ekonomi makro maupun mikro yang cukup menantang.

Terhadap perbankan syariah Tanah Air, pangsa pasar alias market share BSI juga disebutnya tumbuh pada sisi aset dan pembiayaan, masing-masing sebesar 53 basis point (bps) dan 190 bps.

“Sehingga BSI memiliki market share aset sebesar 41,22% dan market share pembiayaan sebesar 44,10%,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dari sisi aset, posisi BSI di antara bank umum nasional berada di posisi keenam dengan laju pertumbuhan sebesar 17,19% secara tahunan.

“Pertumbuhan ini menjadikan BSI menyakinkan semakin kompetitif dan berada di antara bank umum nasional,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper