Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Tunggu Partisipasi Lembaga Lain Susul Pegadaian dan BSI jadi Bank Emas

OJK berharap terdapat partisipasi dari lembaga jasa keuangan selain Pegadaian dan BSI untuk percepatan pembentukan ekosistem bulion atau bank emas.
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P
Foto multiple exposure warga beraktivitas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Minggu (31/12/2023). Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap agar terdapat lembaga jasa keuangan (LJK) lain yang menyusul PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI menjadi bullion bank atau bank emas.

Hal ini disampaikan usai Presiden Prabowo Subianto meresmikan kedua entitas pelat merah tersebut sebagai bank emas pertama di Indonesia pada Rabu (26/2/2025) kemarin.

“Ke depan, diharapkan terdapat partisipasi dari LJK lain selain PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia untuk percepatan pembentukan ekosistem bulion, sehingga dapat mengakselerasi optimalisasi pengembangan usaha bulion di Indonesia,” kata Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/2/2025).

Menurutnya, OJK terus mendukung kelancaran operasionalisasi kegiatan usaha bulion sebagai bagian dari pengembangan sektor keuangan.

Hal ini termaktub dalam penerbitan Peraturan OJK (POJK) No. 17/2024 tentang Kegiatan Usaha Bulion. Beleid tersebut, menurut Ismail, membuka peluang bagi LJK yang memiliki kegiatan utama pembiayaan dan memenuhi persyaratan untuk dapat menjalankan kegiatan usaha emas. 

Terkait peresmian bank emas, dia menilai bahwa momentum tersebut menjadi tonggak penting dalam pengembangan ekosistem industri emas nasional, sekaligus menjadi titik awal bagi pengembangan kegiatan usaha bulion yang terintegrasi.

Ekosistem bulion diharapkan memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. OJK menilai bahwa bank emas dapat menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional, seiring dengan melimpahnya potensi yang ada. 

“Kegiatan usaha bulion oleh LJK diharapkan dapat membantu untuk mengurangi impor emas dan mendukung program hilirisasi di sektor komoditas emas,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akhirnya secara resmi meluncurkan layanan bank emas di Tanah Air sebagai bagian dari inisiasi perdana untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Prabowo menyebut banyak terobosan yang dilakukan pemerintah menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI, salah satunya adalah meresmikan layanan bank emas.

“Menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga pertama kali dalam sejarah bangsa Indonesia yang punya cadangan emas ke-6 terbesar di dunia untuk pertama kali akan memiliki bank emas,” ujarnya dalam sambutan acara peluncuran.

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery memaparkan bahwa layanan emas yang dijalankan bank bisa diperlebar dalam payung kegiatan usaha bulion.

Nasabah dapat melakukan jual beli emas, menyimpan emasnya di bank dengan skema custody, maupun menjadikan emas sebagai jaminan atau underlying untuk pembiayaan.

“Jadi menurut kami ini adalah satu inisiatif yang luar biasa, karena tadi disampaikan bahwa potensi emas yang ada di masyarakat itu sekitar 1.800 ton,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper