Bisnis.com, JAKARTA — Setelah resmi menjadi bank emas pertama di Indonesia, PT Pegadaian memperkuat layanannya dengan menyalurkan produk Pinjaman Modal Kerja (PMK) Emas kepada PT Lotus Lingga Pratama, melalui penandatanganan kerja sama di The Gade Tower Jakarta, Senin (10/3/2025).
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan, Direktur PT Lotus Lingga Pratama Ivan Wibawa Lingga, Direktur Utama PT Elang Mulia Abadi Sempurna (Lotus Archi) Rudy Suhendra, Chief Marketing Officer PT Elang Mulia Abadi Sempurna Vincent Nathaniel, serta Ketua APEPI Jeffrey Thumewa, dan Sekjen APEPI Iskandar Husin.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT Lotus Lingga Pratama yang telah menjadi nasabah pertama Pinjaman Emas melalui produk PMK Emas. Kami harap ini dapat menjadi langkah awal bagi Pegadaian dan Lotus untuk memperkuat ekosistem industri emas nasional,” jelas Damar Latri Setiawan, Direktur Utama Pegadaian.
PMK Emas merupakan satu dari empat layanan bank emas andalan Pegadaian, di mana memungkinkan calon debitur mendapatkan pinjaman modal kerja dalam bentuk emas 24 karat berstandar minimal SNI, sehingga dapat menjadi pemenuhan bahan baku emas untuk kebutuhan produksi.
“Selain PMK, ada deposito emas, perdagangan emas, dan titipan emas korporasi. Dengan adanya bank emas diharapkan dapat mengubah pola investasi masyarakat yang tadinya menyimpan emas di bawah bantal, kini bisa dialihkan untuk disimpan di Pegadaian. Sehingga, emas juga bisa turut membantu peningkatan ekonomi Indonesia,” tambah Damar.
Sementara itu, Ivan Lingga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pegadaian yang telah memfasilitasi Lotus Lingga Pratama untuk mendapatkan pasokan emas 24 karat sebagai tambahan modal kerja dalam produksi manufaktur emasnya.
Baca Juga
“Kami berharap layanan bank emas Pegadaian semakin diterima masyarakat untuk menambah nilai investasinya. Selain itu, semoga kerja sama ini dapat merealisasikan program Asta Cita Presiden untuk meningkatkan hilirisasi dan industrialisasi, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan produk emas dari negeri sendiri,” ujar Ivan.
Bank emas hadir dengan tujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri, sehingga menjadikan ekosistem industri emas nasional lebih kuat, meningkatkan cadangan emas negara, dan mengurangi ketergantungan pada pasokan emas dari luar negeri. Di samping itu, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi hingga Rp245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Dengan pengalaman melayani masyarakat hampir 124 tahun, Pegadaian fokus dalam menjalankan layanan bank emas. Didukung lebih dari 5.000 tenaga profesional penaksir emas dan tim analis emas kompeten yang tersebar di 4.000 outlet dan lebih dari 600 outlet Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro - Sinergi Holding BRI), dan 240.000 jejaring agen yang berlokasi hingga titik terluar Indonesia.
Sementara itu Pegadaian juga memiliki layanan G-Lab yang merupakan laboratorium pengujian dan sertifikasi keaslian emas dan batu permata dengan tenaga penguji bersertifikasi internasional.