Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Macet Pinjol Usia Lansia Melonjak, Para Pensiunan Terlilit Utang

OJK mencatat sampai dengan Desember 2024 outstanding pinjaman macet P2P lending (pinjaman online) sebesar Rp2,01 triliun, meningkat 14,8% year on year (YoY).
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mencari informasi tentang pinjaman oniline di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan Desember 2024 outstanding pinjaman macet P2P lending (pinjaman online) lebih dari 90 hari sebesar Rp2,01 triliun, meningkat 14,8% year on year (YoY). Bila dibedah, pinjaman macet tesebut terdiri dari pinjaman macet dari perseorangan sebesar Rp1,50 triliun atau mencapai 75% dari total pinjaman macet.

Dari jumlah pinjaman macet perseorangan tersebut, pinjaman macet dari peminjam berusia di atas 54 tahun mengalami lonjakan paling tinggi, yakni tumbuh 104% YoY menjadi Rp94,87 miliaar.

"Data itu berarti pensiunan yang terjebak pinjol tidak punya dana pensiun atau uang pensiunnya sangat rendah. Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan biaya hidupnya. Jadi pinjol sebagai alternatif atas masalah keuangan pensiunan," kata Syarif Yunus, Asesor Kompetensi LSP Dana Pensiun, Rabu (26/3/2025).

Imbas tak optimalnya program pensiun di Indonesia, Syarif melihat saat ini banyak pensiunan pekerja yang hidup dari biaya hidup yang diberikan dari anak-anak mereka. Masalahnya, kebutuhan hidup terus meningkat ketika daya beli menurun.

"Angka ini mengkonfirmasi survei/riset yang ada, di mana 1 dari 2 pensiunan sangat menggantungkan transferan dari anaknya untuk biasa hidup sehari-hari. Fenomena ini harus diantisipasi dengan cara edukasi dana pensiun di kalangan pekerja. Agar hari tuanya tidak bermasalah secara finansial apalagi sampai terlibat pinjol yang bisa jadi masalah prosikologis baru para pensiunan," kata Syarif.

Menurut Syarif, sejumlah tantangan utama yang membuat program dana pensiun di Indonesia kurang optimal antara lain adalah rendahnya literasi dan inklusi dana pensiun di kalangan pekerja sehingga tidak punya program pensiun.

"Kedua, mudahnya orang mengakses pinjol hingga terjebak utang pinjol apalagi sampai tidak bisa membayar. Maka solusinya adalah mewajibkan program pensiun apapun bentuknya, termasuk mengkampanyekan pentingnya dana pensiun sejak dini untuk mempersiapkan masa pensiun yang nyaman. Kerja yes, pensiun oke kira-kira begitu slogan saya," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper