Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117.
Standar akuntansi baru ini membawa perubahan signifikan dalam proses pelaporan keuangan perusahaan asuransi, termasuk tuntutan akan transparansi dan kompleksitas perhitungan yang lebih tinggi.
Chief Financial Officer Prudential Indonesia Adit Trivedi mengatakan bahwa penerapan PSAK 117 telah mengubah proses pelaporan keuangan secara mendasar. Dia menyebut bahwa perhitungan dan pelaporan menjadi jauh lebih kompleks dibandingkan standar sebelumnya, PSAK 104.
“PSAK 117 menuntut informasi yang lebih detail dan transparan dibandingkan PSAK 104,” kata Adit kepada Bisnis pada Senin (7/4/2025).
Dia menambahkan, pelaporan bulanan yang diwajibkan oleh standar baru ini masih menjadi tantangan besar, terutama karena keterbatasan sumber daya manusia yang benar-benar memahami PSAK 117 secara mendalam. Meski begitu, Adit menegaskan bahwa penerapan PSAK 117 tidak memengaruhi profitabilitas dasar perusahaan.
Dia menyebut bahwa laporan keuangan Prudential tetap mencerminkan substansi bisnis yang sesungguhnya, terutama dalam pengakuan pendapatan dan beban. Menurutnya, fokus utama perusahaan tetap pada penciptaan nilai jangka panjang bagi investor.
Baca Juga
“Kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk memberikan kinerja keuangan yang kuat, yang tercermin dalam ekuitas perusahaan yang terjaga,” ungkapnya.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Prudential telah mengambil berbagai langkah strategis. Perusahaan berinvestasi dalam peningkatan sistem informasi dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan data yang lebih rinci, serta mengandalkan analitik dan otomatisasi guna meningkatkan akurasi data.
Prudential juga menyelenggarakan program e-learning dan lokakarya internal, serta membentuk tim khusus untuk mempercepat pemahaman dan implementasi PSAK 117. Tak hanya itu, perusahaan meluncurkan Program Pengembangan Aktuaria untuk memperkuat kompetensi talenta di bidang aktuaria.
“Program ini mencakup manfaat rencana studi, program mentoring, dan rotasi pekerjaan untuk memastikan kesiapan mereka dalam memenuhi kebutuhan aktuaria perusahaan,” kata Adit.
Langkah lainnya termasuk pembaruan sistem pelaporan keuangan, khususnya untuk pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Prudential kini juga menggunakan solusi berbasis cloud untuk memastikan kolaborasi antar-departemen lebih efektif dan pelaporan bisa diakses secara real-time.
Lebih lanjut, Adit menyebut bahwa PSAK 117 merupakan langkah penting dalam meningkatkan transparansi dan konsistensi pelaporan keuangan, tanpa harus mengubah strategi bisnis utama perusahaan. Prudential tetap menjalankan fokus pada desain produk, manajemen risiko, serta pemberian nilai tambah kepada nasabah.
Perusahaan juga memperkuat kerja sama dengan rumah sakit dan meluncurkan produk baru di segmen simpanan, pensiun, dan kesehatan yang lebih terjangkau guna mendukung ketahanan finansial nasabah.
Terkait respons pemegang saham terhadap perubahan ini, Adit menyebutkan bahwa mereka memberikan tanggapan positif, khususnya karena peningkatan transparansi laporan keuangan.
“Adanya peningkatan transparansi dan kemampuan untuk membandingkan laporan keuangan kami dengan perusahaan asuransi lainnya memungkinkan keputusan investasi yang lebih informasional dan tepat,” pungkasnya.