Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Arah Bisnis Paylater Bank vs Multifinance pada Februari 2025

OJK mencatat penyaluran pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perbankan turun secara bulanan, sementara dari sektor multifinance melanjutkan pertumbuhan
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja pembiayaan layanan beli sekarang bayar nanti alias paylater antara industri perbankan dan industri multifinance memperlihatkan performa yang berbeda pada Februari 2025.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perbankan turun secara bulanan, sedangkan BNPL multifinance terus meningkat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa outstanding BNPL perbankan tercatat sebesar Rp21,98 triliun per Februari 2025, turun dari Rp22,57 triliun pada Januari 2025.

Meski demikian, realisasi tersebut tumbuh signifikan 36,60% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan performa Februari 2024.

“Baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 36,60% YoY per Februari 2025,” kata Dian dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (11/4/2025).

OJK turut mencatat jumlah pengguna BNPL perbankan pada Februari 2025 menjadi 23,66 juta, turun dibandingkan dengan posisi Januari 2025 yang mencapai 24,44 juta pengguna.

Porsi kredit produk paylater perbankan tercatat sebesar 0,25% dari kredit perbankan yang tumbuh 10,30% YoY menjadi Rp7.825 triliun pada Februari 2025.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Lainnya OJK Agusman menyampaikan bahwa kredit paylater oleh multifinance mencapai Rp8,92 triliun pada bulan kedua tahun ini. 

“Pembiayaan buy now pay later atau BNPL oleh perusahaan pembiayaan pada Februari 2025 tercatat meningkat sebesar 59,1% year on year atau menjadi Rp8,2 triliun,” kata Agusman.

Pada Januari 2025, pertumbuhan BNPL multifinance tercatat sebesar 41,9% YoY. 

Meski demikian, kualitas kredit mulai menunjukkan tekanan, tercermin dari kenaikan rasio pembiayaan bermasalah alias Non Performing Financing (NPF) gross dari 3,37% pada Januari menjadi 3,68% per Februari 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper