Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha DPLK Kurang Dilirik Manajer Investasi, Ini Kata Asosiasi Dana Pensiun

Minat manajer investasi (MI) untuk mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) masih terbilang sepi. Simak respons Asosiasi Dana Pensiun!
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta. Bisnis
Karyawati beraktivitas di kantor Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Minat manajer investasi (MI) untuk mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) masih terbilang sepi.

Pasalnya, hingga akhir 2024, baru satu perusahaan MI yang mengajukan izin pendirian DPLK.

Padahal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat setidaknya ada 14 MI yang memenuhi syarat pendirian DPLK yakni memiliki nilai asset under management (AUM) di atas Rp25 triliun.

Terkait kondisi tersebut, Ketua Umum Asosiasi DPLK Tondy Suradiredja menilai MI masih cenderung wait and see.

"Sebetulnya kalau dilihat dalam konteks industri MI sendiri, dengan dibukanya MI menjadi salah satu yang boleh mendirikan DPLK tidak berdampak signifikan [pada kompetisi bisnis dana pensiun], buktinya dari 14 baru 1 yang mengajukan. Artinya, ditanggapi dingin ya oleh industri MI, masih wait and see," kata Tondy kepada Bisnis, Selasa (29/4/2025).

Tondy mengatakan ada beberapa faktor yang membuat DPLK kurang diminati perusahaan MI. Salah satunya adalah pertimbangan bisnis atau apakah pendirian DPLK memberikan hasil yang sepadan bagi perusahaan MI.

Menurutnya, sektor baru ini akan menarik bagi MI bila pemerintah bisa menjamin keberlangsungan bisnis dana pensiun melalui pengembangan pensiun tambahan yang bersifat wajib dan masuk ke dalam ekosistem DPLK. 

"By the end of the day it's all about business. Effort dan hasil yang didapat sepadan atau tidak," ujarnya.

Meski demikian, Tondy mengatakan hadirnya MI di ekosistem dana pensiun akan bermanfaat bagi masyarakat. Mereka akan memiliki pilihan lebih banyak dan bervariasi.

"MI itu kan memberikan nuansa baru bagi yang selama ini sudah berjalan, yaitu penekanan dari sudut investasinya. Tetapi apa bedanya dengan yang sudah ada? Industri DPLK yang sudah ada juga penekanannya pada pilihan investasi atas pilihan peserta," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper