Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah membukukan laba bersih Rp47,34 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 12,51% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp42,08 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini mencatat kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 11,07% (YoY) hingga mencapai Rp198,04 miliar.
Pendapatan berbasis komisi BCA Syariah juga meningkat 82,36% (YoY) menjadi Rp16,79 miliar. Alhasil, laba operasional naik dari Rp54,58 miliar menjadi Rp61,01 miliar atau sebesar 11,79% (YoY).
Dari sisi intermediasi, total pembiayaan yang disalurkan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencapai Rp11 triliun hingga Maret 2025, meningkat 17,99% dari Rp9,32 triliun pada Maret 2024.
Seiring dengan itu, aset perseroan pun tumbuh 19,34% (YoY) dari Rp14,35 triliun menjadi Rp17,13 triliun.
Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross tercatat naik dari 0,87% pada kuartal I/2024 menjadi 1,67% pada kuartal I/2025. NPF net terbilang stabil pada level 0,01%.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, total simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah yang terdiri dari simpanan wadiah dan dana investasi non-profit sharing mencapai Rp13,46 triliun pada kuartal I/2025. Realisasi ini meningkat 25,86% dari Rp10,08 triliun pada periode sama tahun lalu.
Terkait rasio kinerja lainnya, net imbalan BCA Syariah tercatat turun dari 4,75% pada Maret 2024 menjadi 4,52% pada Maret 2025.
Meskipun demikian, profitabilitas masih terjaga dengan rasio imbal aset (return on asset/ROA) di level 1,51% dan imbal ekuitas (return on equity/ROE) yang naik dari 5,51% menjadi 6,12%.