Transformasi ini dilakukan melalui percepatan penguatan dana murah (CASA) di tiga segmen utama yakni konsumer, SME (usaha kecil dan menengah), serta wholesale banking.
“Kami ingin memperkuat perolehan DPK dari sisi wholesale juga. Ini menjadi engine penting selain retail transaction banking yang sudah kuat,” imbuhnya.
Saat ini, BRI memiliki infrastruktur digital seperti BRIMO yang telah digunakan oleh hampir 40 juta pengguna terdaftar. BRIMO akan terus diperkuat melalui pengembangan fitur, penyempurnaan UI/UX, serta peningkatan produktivitas layanan seperti QRIS dan Agen BRILink untuk mendukung akuisisi dana murah.
Selain itu, sinergi dengan perusahaan anak BRI seperti Pegadaian, PNM, hingga entitas asuransi dan multifinance juga akan dioptimalkan untuk memperkuat perolehan dana, terutama dalam bentuk tabungan dan giro.
Sebagai informasi, Hery diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada 24 Maret 2025 dan mulai melaksanakan tugas setelah memperoleh persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK.