Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AJB Bumiputera Sebut Klaim Turun 33,71% Imbas Konversi Aset Belum Tuntas

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyatakan tengah berupaya menyelesaikan pembayaran klaim sesuai target Rencana Penyehatan Keuangan (RPK)
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyatakan tengah berupaya menyelesaikan pembayaran klaim sesuai target Rencana Penyehatan Keuangan (RPK), usai pembayaran sepanjang 2024 turun hingga 33,71%.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, AJB Bumiputera 1912 membayarkan klaim sebesar Rp1,16 triliun sepanjang 2024, terkoreksi 33,71% dari periode 2023 sebesar Rp1,75 triliun.

Usai perusahaan mengalami kasus gagal bayar klaim yang berdampak pada ribuan pemegang polis, perusahaan saat ini sedang melakukan konversi aset sebagai sumber pembayaran klaim.

Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912, Hery Darmawansyah mengatakan proses konversi aset tersebut belum tuntas yang membuat total klaim sepanjang 2024 mengalami kontraksi.

"Penurunan pembayaran klaim dikarenakan konversi aset belum terpenuhi sesuai target, hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasar properti yang belum membaik. Kami optimis pada 2025 ini properti terus membaik," kata Hery kepada Bisnis, Jumat (16/5/2025).

Kontraksi juga terjadi pada penerimaan premi yang didapat perusahaan. Sepanjang 2024, AJB Bumiputera 1912 meraup pendapatan premi neto sebesar Rp492,44 miliar, turun tajam dari Rp749,45 miliar pada tahun sebelumnya.

"Hal ini dipengaruhi adanya penundaan pembayaran klaim sehingga pembayaran premi pun tertunda termasuk pengajuan premi baru. Namun demikian, perusahaan tetap fokus penetrasi pasar dalam pencapaian target RKP," ujarnya.

Di saat premi dan klaim pada periode 2024 terkoreksi, terjadi kenaikan signifikan pada pendapatan lain menjadi Rp456,18 miliar, dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp158,12 miliar.

Hery menjelaskan pendapatan lain mengalami peningkatan yang signifikan dikarenakan adanya penambahan hasil lain-lain atas selisih klaim dari program penurunan nilai manfaat (PNM).

"Sesuai dengan kebijakan PNM yang telah disetujui OJK, di mana nilai manfaat klaim bruto dipotong nilai PNM sesuai dengan jenis klaim dan penambahan bunga Autometic Premium Loan (APL) dari premi yang ada," pungkasnya.

Adapun dalam komponen pendapatan lainnya, AJB Bumiputera 1912 melaporkan memperoleh hasil investasi Rp108,42 miliar, turun dari Rp132,03 miliar.

Dengan capaian ini maka perusahaan memperoleh pendapatan Rp1,05 triliun. Tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,04 triliun.

Selanjutnya dari pos beban, sebagian besar dana ini disalurkan untuk pembayaran klaim dan manfaat yang mencapai Rp1,16 triliun. Dari jumlah ini sebanyak Rp196,92 miliar ditempatkan sebagai cadangan premi. AJB Bumiputera juga mencatatkan cadangan klaim sebesar Rp12,15 miliar.

Dari pos beban usaha, beban umum dan administrasi lainnya mencatatkan lonjakan menjadi Rp358,17 miliar, naik dari posisi Rp321 miliar. Selanjutnya beban pemasaran mencatatkan penurunan dari Rp88,17 miliar menjadi Rp47,53 miliar.

Secara keseluruhan, beban yang ditanggung perusahaan pada 2024 mencapai Rp1,54 triliun dari posisi Rp1,72 triliun.

Berdasarkan catatan Bisnis, klaim yang belum dibayar perusahaan setelah pemegang polis menyetujui PNM mencapai Rp604 miliar dari total keseluruhan klaim tertunda atau outstanding klaim sebesar Rp5,064 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper