Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menandatangani penarikan kredit revolving dengan skema multicurrency rupiah dan dolar AS dari PT Maybank Indonesia Tbk. (BNII). Fasilitas kredit yang tidak disebutkan jumlahnya itu akan disalurkan untuk penguatan dukungan terhadap sektor ekspor nasional.
Plt. Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi LPEI Anwar Harsono menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan komitmen Maybank Indonesia dalam mendukung perusahaan. Dia mengatakan dari fasilitas kredit ini, pihaknya memiliki fleksibilitas mengelola kebutuhan pembiayaan ekspor sesuai dengan dinamika pasar global.
“Kolaborasi ini mencerminkan komitmen LPEI dan Maybank Indonesia dalam memperkuat daya saing ekspor Indonesia melalui dukungan finansial yang strategis. Kami percaya bahwa sinergi ini akan membuka peluang lebih luas untuk memperkuat ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).
Baca Juga
Dia menyebut LPEI berharap kerja sama ini terus berjalan secara produktif dan memberi dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional. "Kolaborasi ini menjadi fondasi penting untuk sinergi yang lebih luas di masa depan, khususnya dalam memperkuat kapasitas ekspor sebagai bagian dari transformasi ekonomi Indonesia. Sepanjang tahun 2024, ekspor Indonesia tercatat mencapai USD264,7 miliar, tumbuh 2,29% dibanding tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03%, menjadikan sektor ekspor sebagai salah satu pendorong utama pembangunan ekonomi,” ujar Anwar.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa mengatakan dukungan pembiayaan ekspor ini dilakukan sejalan dengan implementasi Rencana Strategis Maybank Indonesia M25+ yaitu meningkatkan fokus pada pelanggan serta bagian dari program
strategis SP7, yaitu Uplift Indonesia.
“Sinergi ini merupakan wujud dari komitmen Maybank Indonesia dalam mendukun pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan penyediaan solusi keuangan berkelanjutan,” katanya.