Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEI Cetak Ribuan Desa Devisa dan Eksportir Baru pada Semester I/2025

LPEI cetak 2.037 desa devisa dan 1.306 eksportir baru hingga Juni 2025, hasil pendampingan sejak 2021. Program ini tingkatkan potensi ekspor desa.
Logo Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank
Logo Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank
Ringkasan Berita
  • LPEI telah mencetak 2.037 desa devisa dan 1.306 eksportir baru melalui pendampingan jasa konsultasi hingga Juni 2025.
  • Program ini menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2021, dengan jumlah peserta pelatihan ekspor mencapai 6.011 pada 2024.
  • Pendampingan LPEI berhasil meningkatkan komoditas unggulan desa untuk pasar internasional, termasuk kopi, kakao, dan makanan-minuman.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank melaporkan secara akumulasi dari pendampingan jasa konsultasi per Juni 2025 telah mencetak 2.037 desa devisa dan 1.306 eksportir baru.

Hal itu disampaikan Plt Ketua Dewan Direktur LPEI  Sukatmo Padmosukarso saat rapat dengar pendapat di DPR bersama Komisi XI, Rabu (23/07/2025). Dia mengatakan angka tersebut merupakan total dari keseluruhan pendampingan jasa konsultasi sejak 2021 hingga Juni 2025.

Dia memerinci sejak pertama kali peluncuran pada 2021 hanya 27 komunitas yang menjadi desa devisa. Lalu pada 2022 mencapai 178 komunitas, pada 2023 mencapai 917 komunitas, dan pada 2024 mencapai 1.845 komunitas.

Sementara, segmen eksportir baru tercatat 79 pelaku ekspor pada 2021. Satu tahun kemudian menjadi 224 eksportir, lalu pada 2023 menjadi 613 eksportir, dan pada 2024 mencapai 1.097 eksportir. “Sejak dari 2021 program ini diluncurkan telah terjadi kenaikan yang cukup cepat,” katanya.

Selanjutnya, pada akumulasi peserta Coaching Program for New Exporter (CPNE) atau pelatihan ekspor bagi peserta baru memiliki peminat cukup banyak saat awal peluncuran program ini. Pasalnya, 2.697 menjadi peserta selama 2021, meningkat menjadi 3.459 per 2022. Lalu pada 2023 tercatat 4.766 peserta, dan pada 2024 menjadi 6.011 peserta.

Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan komoditas unggulan di suatu desa yang memiliki potensi di pasar internasional. Hasilnya, dia menyebut sudah ada 451 desa penghasil biji kopi, 319 desa penghasil kakao, serta 424 desa penghasil makanan dan minuman.

Lebih lanjut, 217 desa penghasil rempah-rempah, 71 desa penghasil barang furniture dan dekorasi rumah, 69 desa memiliki kekayaan hasil laut, 81 desa di bidang fashion, 1 desa menjadi ekowisata mangrove, dan 81 desa penghasil alat-alat fesyen.

Di sisi lain, dari program pendampingan UKM, dia menjelaskan telah menghasilkan 161 pelaku usaha ekspor yang berhasil mengirimkan produknya ke mancanegara dengan nilai ekspor sebesar US$212,152. Tak hanya itu, LPEI juga memperluas aktivitas ekspor baru dari sisi negara, buyer, dan produk mencapai 48 klaster.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro