BISNIS.COM, JAKARTA – Meskipun tidak mengikuti program uji coba layanan bank tanpa cabang atau branchless banking, namun PT Bank Tabungan Negara Tbk berminat untuk mengembangkan layanan terobosan ini.
Keseriusan tersebut terlihat dari rencana Bank Tabungan Negara yang akan mengirim sumber daya manusia untuk belajar branchless banking ke Malaysia. Di negeri Jiran tersebut, BTN akan bekerja sama dengan Bank Simpanan Nasional (BSN) asal Malaysia yang telah lebih dulu mengembangkan layanan ini
“Bulan ini atau bulan depan kami akan kirim orang belajar kesana. Kami akan belajar bisnis model, pengembangkan teknologi informasi dan operasional,” ujar Direktur Utama BTN Maryono akhir pekan lalu.
Menurut dia, BSN merupakan mitra yang tepat dalam pembelajaran branchless baking karena termasuk bank yang memiliki agen banking atau unit perantara layanan keuangan (UPLK) yang besar. “Mereka saat ini memiliki 4.000 agent banking,” ujarnya.
Bank yang fokus pada pembiayaan perumahan ini telah lebih dulu mengembangkan embrio branchless banking dengan nama Tabungan Cermat yang masih dalam masa uji coba di wilayah Jawa Tengah.
Melalui produk ini, nasabah bisa melakukan transaksi pembayaran dan penyetoran tanpa harus ke cabang, namun cukup dengan electronic data capture (EDC) nirkabel.
BTN dan BSN juga telah menjalin kerjasama pengiriman uang atau remintansi Malaysia-Indonesia. Layanan remitansi mengincar nasabah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia maupun perusahan Malaysia yang mempekerjakan TKI.
Saat ini tercatat ada lima bank yang mengikuti uji coba layanan branchless banking yang dilengkapi UPLK. Melalui UPLK, nasabah bisa melakukan penarikan maupun penyetoran dana tanpa harus ke kantor cabang.
Layanan branchless ini dinilai merupakan terobosan karena menjadi solusi atas keterbatasan bank membuka jaringan kantor di wilayah terpencil. Salah satu tujuan dari layanan branchless banking adalah memperluas akses keuangan (financial inclusion) yang saat ini masih terendah di antara negara tetangga.