Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suntikan Modal Bank Mutiara: Pemerintah Nyatakan Tak Bertanggung Jawab. Ada Apa Ya?

Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan pemerintah tidak bertanggung jawab apa pun soal suntikan modal Rp1,25 triliun kepada Bank Mutiara.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menegaskan pemerintah tidak bertanggung jawab apa pun soal suntikan modal Rp1,25 triliun kepada Bank Mutiara karena itu kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan.

 

“Kami tidak boleh ikut campur. Itu urusan pemilik modal (LPS) dengan banknya,” katanya, Senin (21/4/2014).

Bambang enggan menjelaskan keputusan yang diambil dalam rapat Forum Komunikasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) 16 Desember 2013. Rapat itu, menurut BPK, dilakukan atas permintaan LPS untuk membahas rencana penyertaan modal sementara (PMS).

 

Rapat itu menyimpulkan LPS dipersilakan mengambil langkah-langkah yang dianggap tepat dan perlu sebagaimana diatur dalam UU LPS dan peraturan pelaksananya.

 

Soal kebutuhan pemenuhan modal minimum (KPMM) alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Mutiara yang sempat minus, Bambang pun enggan menanggapi. “Cek sama BI deh soal minus itu benar atau tidak,” ujarnya.

 

Dalam laporan hasil pemeriksaan BPK, diketahui posisi KPMM Bank Mutiara per 30 Juni 2013 -3,16% dan kemudian direvisi pada 5 Agustus 2013 menjadi -0,55%. Namun, hasil pemeriksaan BI yang disampaikan kepada Bank Mutiara 10 Oktober 2013 menunjukkan KPMM 5,43%.

 

Eks Bank Century tersebut dianggap tidak menyampaikan posisi KPMM sesuai dengan kondisi sebenarnya pada laporan keuangan publikasi bulanan periode Juni hingga November 2013.

 

Sementara itu, Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan masih mempelajari temuan KPK.  

 

“Situasinya normal, berbeda dengan 2008. Maka, tidak membicarakan bailout atau tidak bailout, tapi lebih antara pemilik modal dengan regulatornya. Makanya, hubungan antara BI sebagai regulator yang meminta LPS untuk menambah modalnya,” ujarnya.

 

Seperti diketahui, BPK yang menyebutkan penambahan PMS oleh LPS kepada Bank Mutiara pada 23 Desember 2013 belum sepenuhnya sesuai ketentuan yang berlaku.

 

Menurut laporan BPK, terdapat pengelolaan kredit oleh manajemen Bank Mutiara yang diduga tidak sesuai ketentuan.

 

 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper