Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Milik Robert Tantular Nunggak Utang di eks Bank Century

Perusahaan milik Robert Tantular, pemilik Bank Century sebelumnya, ternyata menunggak utang hingga kini di PT Bank Mutiara Tbk.
Perseroan akan melakukan upaya hukum untuk menagih utang yang tak kunjung dibayarkan oleh kedua perusahaan tersebut. /Ilustrasi
Perseroan akan melakukan upaya hukum untuk menagih utang yang tak kunjung dibayarkan oleh kedua perusahaan tersebut. /Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA-- Perusahaan milik Robert Tantular, pemilik Bank Century sebelumnya, ternyata menunggak utang hingga kini di PT Bank Mutiara Tbk.

Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas, mengatakan perusahaan milik Robert Tantular itu menjadi salah satu dari dua debitur yang tidak memiliki itikad baik untuk melunasi utang-utangnya.

Tercatat dalam pelunasan kredit macet, setidaknya ada 11 perusahaan yang menjadi debitur bermasalah. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya belum menunjukkan itikad baik dan tidak kooperatif untuk membayar utang mereka.

Kedua Perusahaan tersebut adalah PT Enerindo milik Robert Tantular dengan nilai kredit Rp174,6 miliar, dan PT Catur Karya Manunggal (CKM) dengan nilai Rp65,9 miliar.

"Dari 11 debitur, yang kooperatif hanya sembilan debitur, sedangkan dua di antaranya tidak menunjukkan niat baik. Kami akan melaporkan," katanya, Rabu (4/6/2014).

Perseroan akan melakukan upaya hukum untuk menagih utang yang tak kunjung dibayarkan oleh kedua perusahaan tersebut. Tercatat dari Rp600 miliar kredit macet Bank Mutiara, baru sebesar Rp150 miliar atau 25% yang melakukan pembayaran.

Bank Mutiara memiliki lima debitur besar yang tiba-tiba menghentikan cicilan pembayaran utang mereka. Debitur tersebut antara lain PT Selalang Prima International, PT Polymer Spectrum Sentosa, PT Trio Irama serta PT Catur Karya Manunggal (CKM).

Keempat perusahaan tersebut tergabung dalam grup PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) dengan nilai total pinjaman kepada Bank Mutiara Rp411,5 miliar.

Debitur lainnya adalah perusahaan milik Robert Tantular, yakni PT Enerindo dengan nilai kredit sebesar Rp174,6 miliar. Kasus ini mencuat setelah Bank Mutiara harus kembali disuntik Rp1,5 triliun akibat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank itu anjlok akibat kredit macet.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper