Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gagal Caplok Bank Mutiara, BRI Buru Bank Lain

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menegaskan kegagalan mereka mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk tak membuat upaya akuisisi mereka terhenti.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menegaskan kegagalan mereka mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk tak membuat upaya akuisisi mereka terhenti.

BRI masih mengincar sejumlah perusahaan lain termasuk bank yang potensial untuk diakuisisi.

“Kami menghormati keputusan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tentunya sudah mempertimbangkan berbagai hal [dalam penentuan pemenang bidding Bank Mutiara],” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria kepada Bisnis belum lama ini.

Dia menambahkan strategi pertumbuhan anorganik akan terus dilakukan BRI. Pihaknya saat ini masih berminat untuk mengakuisisi bank lain.

BRI juga masih mencari peluang untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas dan asuransi.

Kabar terakhir menyebutkan BRI siap mencaplok PT Asuransi Jiwasraya meski sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari BRI terkait hal tersebut.

Jika merujuk pada pernyataan Direktur Utama BRI Sofyan Basir sebelumnya, BRI diketahui sudah menyiapkan dana Rp3 triliun untuk keperluan akuisisi.

BRI bahkan siap menggelontorkan dana Rp500 miliar untuk membeli perusahaan asuransi.

Menurut Sofyan perusahaan yang berhasil mereka akuisisi nantinya akan digabung dengan anak usaha yang sejenis.

BRI saat ini memiliki tiga anak usaha yakni PT Bank BRISyariah, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk, dan BRIngin Remittance Co Ltd. Hong Kong.

Adapun PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life) belum menjadi anak usaha karena sebagian besar sahamnya masih dimiliki Dana Pensiun BRI.

Dalam paparan kinerja keuangan triwulan II/2014 pada Juli lalu, BRI menyebutkan laba konsolidasi mereka mencapai Rp11,75 triliun.

Jumlah itu tak jauh berbeda dengan laba bersih Bank BRI yang mencapai Rp11,72 triliun, atau naik 17,11% year on year.

Tak heran BRI pun terus berupaya memacu kinerja anak usahanya, salah satunya melalui strategi anorganik.

Apalagi kinerja Bank BRI di lingkup industri perbankan Tanah Air sudah tergolong baik. Tahun lalu mereka bahkan membukukan laba bersih hingga Rp21,16 triliun, tertinggi di antara bank BUMN lainnya.

Hingga akhir semester I/2014 pertumbuhan kredit BRI tercatat meningkat 17,19% dari Rp391,77 triliun menjadi Rp459,13 triliun.

Adapun non performing loan (NPL) tercatat 0,57%.

Hingga akhir triwulan II/2014 BRI berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) Rp488,45 triliun, tumbuh 11,27% year on year. Porsi dana murah mereka pun mencapai 57,3% dari total DPK.

Pada periode yang sama BRI juga mencatatkan net interest margin (NIM) 8,93%, lebih tinggi dari semester I/2013 yang hanya 8,08%.

Meskipun begitu belakangan BRI mengaku tetap mengantisipasi penurunan NIM pada semester II/2014 lantaran perlambatan kredit. Mereka sudah menyiapkan sejumlah efisiensi demi mencegah margin melorot.

Seperti diberitakan sebelumnya LPS telah menentukan perusahaan asal Jepang, J Trust Co. Ltd, sebagai pemenang bidding Bank Mutiara.

Hal itu terungkap dalam keterangan resmi yang disampaikan J Tust melalui website resmi mereka 12 September 2014.

Dalam pernyataannya J Trust menyampaikan pihaknya telah menerima informasi dari LPS terkait hasil penawaran akhir atas Bank Mutiara.

Mereka mengaku sudah mendapat lampu hijau untuk mengakuisisi 99,996% saham eks Bank Century tersebut.

J Trust bahkan telah menandatangani conditional share sale and purchase agreement (CSPA) pekan lalu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper