Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BII: Kredit Macet Melonjak, Laba 2014 Turun 54,63%

PT Bank Internasional Indonesia Tbk mencatat penurnan perolehan laba bersih pada 2014 akibat beban provisi yang tinggi sebagai dampak kenaikan kredit macet.
Laba BII Turun/ilustrasi
Laba BII Turun/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk mencatat penurnan perolehan laba bersih pada 2014 akibat beban provisi yang tinggi sebagai dampak kenaikan kredit macet.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang dipublikasikan perseroan, laba bersih BII pada 2014 tercatat Rp712,32 miliar, turun 54,63% dibandingkan posisi pada 2013 sebesar Rp 1,57 triliun.

Penurunan laba tersebut disebabkan penurunan pos pendapatan sedangkan di sisi lain beban operasional melonjak.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bunga bersih BII tumbuh 7,5% menjadi Rp5,93 triliun. Pertumbuhan yang minim ini dipicu pertumbuhan beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan beban bunga. Pendapatan bunga BII mencapai Rp13,39 triliun atau tumuh 23% sedangkan beban bunga naik 38% menjadi Rp7,46 triliun.

Sepanjang 2014, BII menyalurkan kredit sebanyak Rp96,75 triliun, tumbuh 2,38% dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp94,50 triliun. Sementara itu, pembiayaan konsumen melalui anak usaha mencapai Rp8,14 triliun atau tumbuh 26%.

Di sisi lain, BII juga mencatat kenaikan beban provisi yang tajam. Selama 2014, beban provisi naik 127,5% menjadi Rp1,79 triliun. Sebanyak 86% dari jumlah provisi dialokasikan untuk provisi kredit.

Hingga 2014, kredit macet BII, tanpa entitas anak uasha mencapai Rp1,27 triliun atau meroket 232% dibandingkan posisi 2013 yang hanya berjumlah Rp390 miliar.
Jumlah kredit macet, berdasarkan laporan keuangan disumbang oleh segmen business banking dan korporasi. Jumlah kredit macet paling tinggi disumbang kredit denominasi valas untuk segmen korporasi yang mencapai setara Rp696 miliar dari posisi sebelumnya nihil.

Selain itu, kredit macet berdenominasi Rupiah di segmen UKM juga melonjak 57% menjadi Rp326 miliar. Demikian juga dengan kredit di segmen komersial yang membengkak 3,57 kali menjadi Rp137 miliar.

Sebelumnya, Jenny Wiriyanto, Direktur Business Banking BII, mengatakan perolehan laba akan lebih baik tahun ini karena bank melakukan restrukturisasi kredit bermasalah (non performing loan (NPL). "Kita sudah banyak perbaikan dan posisi NPL masih wajar," ujarnya kepada Bisnis.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper