Bisnis.com, , JAKARTA--Beberapa multifinance yang dikendalikan perbankan dan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) kendaraan terbukti tidak bisa mengelak dari perlambatan ekonomi dan industri otomotif di Indonesia.
Sebut saja, PT Adira Dinamika Multi Finance yang terafiliasi dengan PT Bank Danamon Tbk, perusahaan pembiayaan di bawah bendera Chairul Tanjung Corporation, PT Verena Multi Finance Tbk yang berada di bawah PT Bank Panin Tbk, dan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (Wom Finance) mencatatkan penurunan kinerja pembiayaannya.
“Secara unit kami mengalami kenaikan 10% menjadi 175.000 unit, tetapi secara nominal mengalami penurunan. Saya rasa wajar karena industri sedang bergejolak juga,” kata Presiden Direktur Bisnis Pembiayaan CT Corp Wiwie Kurnia di Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Per April tahun ini, dirinya mencatat penyaluran pembiayaan mencapai Rp2,1 triliun. Komposisi pembiayaan dominan masih berasal dari kendaraan bermotor baru 80%, sedangkan sisanya 20% adalah bekas.
Usaha pembiayaan CT Corp sendiri terdiri dari PT Mega Finance, PT Mega Auto Finance (MAF), dan PT Mega Central Finance (MCF).
Menurutnya, meski bisnis pembiayaannya berada di bawah Bank Mega, pihaknya tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda dibandingkan perusahaan pembiayaan lainnya. Jika dirinci, sumber pendanaan bisnis pembiayaan CT Corp memang masih didominasi joint financing dengan Bank Mega sekitar 70%.
Perusahaan lainnya adalah Adira Finance pada kuartal I/2015, Adira Finance menyalurkan total pembiayaan sebesar Rp48,2 triliun. Capaian itu tercatat menurun dibandingkan periode yang sama 2014 yakni Rp48,5 triliun.
“Kami berharap ada kenaikan signifikan pada kuartal II/2015 karena Hari Raya Idul Fitri, dan akhir tahun ini,”ucap Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandhi Dharma.
Guna mencapai target tersebut, Adira Finance bakal meningkatkan pelayanan bagi 3,5 juta konsumen aktifnya sehingga diharapkan mampu menggenjot repeating order atau pembiayaan baru.
“Sumber pendanaan masih dominan dari Bank Danamon sekitar 50%, sisanya obligasi, perbankan lain, dan modal sendiri,” kata Willy.