Bisnis.com, MANADO—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank Sulutgo) memperluas pangsa pasar untuk mendongkrak penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Sulutgo Johanis Ch. Salibana menuturkan pihaknya fokus menggarap segmen menengah ke bawah dengan meluncurkan produk Tabungan Bohusami.
Menurutnya, penamaan program tabungan itu berasal dari empat etnis di Sulawesi Utara dan Gorontalo, yakni Bolaang Mongondow, Hulonthalo, Sangihe, dan Minahasa atau biasa disingkat dengan Bohusami.
Dalam program tersebut, nasabah bisa melakukan setoran awal sebesar Rp50.000. Dengan demikian, kemudahan itu diharapkan bisa dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.
“Meski setoran awal sangat murah, kami memberikan bunga bersaing,” ujarnya di sela peluncuran produk Tabungan Bohusami di Manado Town Square (Mantos), Sabtu (20/6/2015) malam.
Dia menjelaskan saat ini Bank Sulutgo memiliki sejumlah produk dana, a.l. simpanan pembangunan daerah (Simpeda). Namun, Simpeda merupakan produk tabungan bank pembangunan daerah (BPD) yang telah menasional.
Sebelumnya, kata Johanis, pihaknya juga telah meluncurkan produk dana lainnya, yakni Tabungan Bunaken. Namun, produk itu ditujukan untuk segmen menengah ke atas karena bunga yang ditawarkan setara dengan bunga deposito.
Akhirnya Bank Sulutgo berinisiatif untuk membuat program sendiri yang berbeda dengan seluruh BPD di seluruh Indonesia.
Dalam program Tabungan Bohusami, bank yang sebelumnya bernama Bank Sulut itu memberikan berbagai fasilitas kepada nasabah, antara lain penarikan undian di masing-masing cabang, hadiah langsung saat buka rekening, dan online di semua kantor cabang.
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini Bank Sulutgo menargetkan pertumbuhan dana dari masyarakat sebesar 22% menjadi Rp10,03 triliun.
Di sisi lain, penyaluran kredit ditargetkan tumbuh 24% menjadi Rp9,2 triliun pada 2015. Dengan demikian, perbandingan antara pinjaman dengan dana dari masyarakat (loan to deposit ratio/LDR) dijaga pada kisaran 91,72%.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank berjuluk Torang pe Bank itu ditargetkan bisa menyentuh 17,13% dengan modal inti sebesar Rp1,05 triliun.
