Bisnis.com, JAKARTA — Saham perbankan besar kembali menjadi sorotan investor asing pada pekan perdagangan 21 sampai dengan 25 November 2024.
Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat sebagai dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan nilai penjualan gabungan mencapai Rp1,12 triliun.
Saham BBCA menempati posisi teratas dalam daftar net sell asing dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp952,3 miliar. Disusul saham BMRI yang juga dilego asing senilai Rp171,4 miliar selama periode tersebut.
Di sisi lain, sejumlah saham bank pelat merah justru menarik minat asing. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi saham paling diburu dengan nilai pembelian bersih sebesar Rp399,5 miliar.
Selain itu, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mencatatkan net buy asing masing-masing sebesar Rp119,8 miliar dan Rp87,6 miliar. Jika digabungkan, investor asing telah menjala saham BBRI, BBNI dan BRIS sebesar Rp606,9 miliar.
Adapun berdasarkan data penutupan perdagangan Jumat (27/7/2025), saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat melemah 0,59% ke level Rp8.450 per saham. Secara year-to-date (YtD), saham BBCA terpantau lesu dengan penurunan sebesar 12,66%.
Volume perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 58,68 juta unit dengan nilai transaksi mencapai Rp497,21 miliar dan frekuensi 19.548 kali. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1.041,67 triliun.
Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun lebih dalam sebesar 2,29% ke level Rp4.690 per saham. Secara YtD, saham Bank Mandiri juga mengalami penurunan sebesar 17,72%. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 88,47 juta unit, dengan nilai transaksi Rp417,44 miliar dan frekuensi sebanyak 23.404 kali. Kapitalisasi pasar BMRI tercatat sebesar Rp437,73 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ikut terkoreksi meski menjadi salah satu saham yang diburu investor asing. Saham BBRI turun 1,77% ke level Rp3.880 per saham dan mencatat kontraksi sebesar 4,9% secara YtD.
Volume perdagangan saham mencapai 86,26 juta unit dengan nilai transaksi Rp336,26 miliar dan frekuensi 21.198 kali. Kapitalisasi pasar BBRI berada di kisaran Rp588,05 triliun.
Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga terkoreksi 3,08% ke level Rp4.090 per saham. Secara YtD, saham BBNI mencatatkan penurunan 5,98%. Volume perdagangan saham tercatat 48,6 juta unit dengan nilai transaksi Rp199,82 miliar dan frekuensi 14.133 kali. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp152,55 triliun.
Berbeda dari emiten lainnya, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) justru menguat 0,7% ke level Rp2.870 per saham, meskipun secara YtD masih melemah 5,13%.
Volume perdagangan saham BRIS tercatat sebesar 21,84 juta unit dengan nilai transaksi Rp62,54 miliar dan frekuensi sebanyak 7.721 kali. Kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp132,39 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.