Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbarindo: Fungsi Intermediasi BPR Pada 2015 Tercapai

Perbarindo mengungkapkan fungsi intermediasi BPR sebagai pemberi dan penerima dana pada kinerja tahun 2015 tercapai.
Kasir Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menghitung uang rupiah./Bisnis.com
Kasir Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menghitung uang rupiah./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Perbarindo mengungkapkan fungsi intermediasi BPR sebagai pemberi dan penerima dana pada kinerja tahun 2015 tercapai.

Ketua umum Perbarindo Joko Suyanto menyatakan fungsi ini dapat terlihat dari sumber dana pihak ketiganya.

Jumlah nasabah penabung BPR mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Bahkan jumlah penabung ini lebih banyak dibandingkan deposan.

Meskipun secara nilai masih lebih tinggi deposan.

"Kalau kita bicara tabungan, per posisi November 2015 jumlahnya Rp 20,2 triliun. Secara nasabah, penabung BPR jumlahnya 10,1 juta. Jumlah ini naik 3,46 % dibandingkan tahun lalu. Kalau angka tabungan kenaikannya 11,99%. Kalau secara rata-rata, setiap orang menabung sebesar Rp1,9 juta," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (7/1/2016).

Menurutnya, kondisi ini menunjukkan BPR mampu mengedukasi, membudayakan, dan mengenalkan masyarakat untuk menabung

Menyadarkan masyarakat agar berhubungan dengan bank. Semula masyarakat yang hanya menabung di rumah menjadi di Bank.

Angka rata-rata per tabungan yang tergolong kecil sejalan dengan penetrasi BPR yang menyasar kepada masyarakat bawah, UMKM.

"Hingga tahun 2015 BPR telah memiliki 1.642 entitas yang berbadan hukum. Sementara untuk pelayanan, khususnya UMKM berupa kantor pusat dan kantor cabang, berjumlah 1.052 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini berkembang dibandingkan tahun lalu (2014), hanya 1.631," ujarnya.

Melihat dari pemberian kredit sebesar Rp 74,5 triliun, dengan total nasabah 3 juta 97 orang.

Joko mengatakan apabila dirata-rata, setiap debitur memperoleh sekitar Rp24 juta rupiah.

Jumlah ini merupakan rata-rata kredit industri mikro.

Kredit tumbuh sebesar 9,86% dari target awal 10%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper