Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI : Kebijakan LTV untuk Kendaraan Bermotor Sudah Longgar

bank sentral belum berencana untuk melonggarkan kembali LTV kredit kendaraan bermotor atau KKB.
Ilustrasi: Sejumlah mobil terbaru dari berbagai merek dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/5)./JIBI-Rachman
Ilustrasi: Sejumlah mobil terbaru dari berbagai merek dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/5)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia telah melonggarkan kebijakan makroprudensial untuk loan to value (LTV) bagi kredit pemilikan rumah (KPR).

Namun, bank sentral belum berencana untuk melonggarkan kembali LTV kredit kendaraan bermotor atau KKB. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warijo mengatakan saat ini kondisi kebijakan makroprudensial untuk kredit kendaraan bermotor dinilai sudah cukup longgar. 

"Saat ini kita lihat DP sekitar 20% untuk kredit kendaraan bermotor masih cukup. Kalau properti kemarin kan minimal 15%, properti itu kan nilai asetnya selalu naik ya wajar kalau DP nya bisa sampai 15%," ujar Perry di Kompleks Bank Indonesia Jakarta, Jumat (17/6/2016).  

Perry menambahkan, salah satu alasan bank sentral masih bertahan dengan aturan tidak diturunkannya DP kredit kendaraan bermotor adalah karena nilai kendaraan tersebut yang akan terus menyusut setiap tahunnya. 

Sehingga hal ini tidak dapat mendorong pertumbuhan kredit dari masyarakat yang ingin mencari sarana investasi.

Untuk mendorong pertumbuhan kredit kendaraan bermotor tersebut, menurut Perry diperlukan peningkatan pendapatan masyarakat. 

"Yang diperlukan adalah menaikkan pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat bisa naik kalau pertumbuhan ekonomi naik. Pertumbuhan ekonomi naik kalau permintaan akan naik, penawarannya juga naik. Semuanya naik kalau itu confident-nya naik, sebenarnya yang ingin kita bangun itu seperti itu," ujar Perry.

Bank Indonesia berharap pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha bisa segera bangkit dengan beragam pelonggaran kebijakan yang telah dikeluarkan oleh bank sentral. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper