Bisnis.com, JAKARTA — Portofolio kredit PT Bank DBS Indonesia didominasi oleh debitur korporasi dengan kontribusi mencapai 75% dari total kredit yang disalurkan. Perseroan optimistis kredit korporasi masih memiliki prospek positif pada tahun depan.
Managing Director, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Peter Suwardi mengatakan, pada tahun depan, perseroan masih akan memacu penyaluran kredit korporosi karena prospek usaha yang baik.
Adapun sektor kredit akan diprioritaskan pada industri pengolahan, perdagangan, pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Sementara itu, untuk proyek infrastruktur dan pemerintah, DBS Indonesia mengucurkan kredit sekitar 17% dari total portofolio.
"Apalagi sekarang dengan imbal hasil obligasi yang tinggi, kredit bisa saja menjadi pilihan bagi korporasi untuk refinancing. Namun, hal ini juga akan bergantung dari tingkat bunga kreditnya. Sehingga kami nilai sampai akhir tahun kredit korporasi positif bahkan sampai tahun depan," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Peter menambahkan, salah satu strategi yang akan dilakukan manajemen, yakni dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, sehingga pertumbuhan kredit yang ditargetkan akan tercapai.
Pada tahun lalu, pertumbuhan kredit bank asal Singapura ini tercatat stagnan, bahkan turun. Sampai Desember 2017, DBS Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp39,82 triliun atau menurun 0,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp40,07 triliun.
Namun, penyaluran kredit DBS Indonesia tercatat mengalami perbaikan pada semester I/2018 dengan perumbuhan sebesar 39,2% secara tahunan, menjadi Rp56,58 triliun dari Rp40,57 triliun pada semester I/2017.
Akan tetapi, perolehan laba bersih DBS Indonesia masih merosot sebesar 73,8% menjadi Rp121,11 miliar, dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu Rp463,63 miliar.