Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Kuartal III/2019, Laba Bersih BNI Syariah Naik 50 Persen

BNI Syariah menurunkan rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) menjadi 80,67% dari sebelumnya 85,49% pada September 2018.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Laba bersih yang diraih PT Bank BNI Syariah tercatat naik signifikan pada kuartal III/2019.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga akhir September 2019 laba bersih BNI Syariah naik 50,66 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp461,96 miliar. Pertumbuhan laba bersih ini diikuti meningkatnya nilai aset BNI Syariah sebesar 12,76 persen yoy menjadi Rp43,92 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menyebut kenaikan aset BNI Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri sebesar 11,53 persen per akhir semester I/2019.

Kenaikan laba BNI Syariah disebutnya banyak didorong pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas, efisiensi operasional, dan ekspansi dana murah atau CASA (current account saving account).

Selain itu, minat nasabah perseroan terhadap produk akad wadiah diklaim semakin tinggi. Hal ini membuat beban bagi hasil menurun.

“Secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis, Jumat (25/10).

Hingga akhir September 2019 BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp31,81 triliun. Nilai ini naik 18,34 persen dari periode sama tahun 2018.

Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp15,08 triliun atau setara dengan 47,4 persen dari total pembiayaan. Segmen kedua terbesar penerima pembiayaan BNI Syariah adalah komersial sebesar Rp8,54 triliun atau 26,8 persen dari portofolio.

Kemudian, pembiayaan ke segmen kecil dan menengah tercatat sebesar Rp6,22 triliun (19,6 persen ), segmen mikro Rp1,61 triliun (5,1 persen ), dan kartu pembiayaan Rp358 miliar (1,1 persen ).

Pertumbuhan DPK

BNI Syariah juga mencatat kenaikan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,79 persen yoy menjadi Rp37,49 triliun dengan jumlah rekening 3,33 juta.

“Komposisi DPK ini didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) yang mencapai 61,95 persen . Rasio dana murah ini didapat dari kerjasama dengan institusi, perguruan tinggi, sekolah dan komunitas, salah satunya melalui program Masjidku Hasanahku, yaitu pelatihan optimalisasi manajemen keuangan masjid di 16 kota yang telah diikuti lebih dari 2.000 masjid sejak awal 2019,” tuturnya.

Masih pada periode yang sama, BNI Syariah menurunkan rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) menjadi 80,67 persen dari sebelumnya 85,49 persen pada September 2018. Seiring dengan rasio efisiensi, rasio profitabilitas salah satunya ROE (return on equity) juga mengalami kenaikan dari 10,47 persen menjadi 14,02 persen .

Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau NPF anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ini turun 3 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 3,05 persen.

“Membaiknya rasio NPF ini dicapai dengan pembiayaan ke sektor yang memiliki risiko rendah dengan terus memonitor kualitas pembiayaan secara konsisten sehingga menghasilkan yield yang optimal,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper