Bisnis, JAKARTA — PT Bank OCBC NISP Tbk. membukukan kenaikan laba bersih hingga 11 persen secara tahunan (year-on-year) sepanjang 2019.
Laba bersih perseroan meningkat dari Rp2,6 triliun pada 2018 menjadi Rp2,9 triliun di 2019. Kenaikan ini diikuti oleh nilai aset yang tumbuh sebesar 4 persen menjadi Rp181 triliun.
“Tantangan perekonomian dan perkembangan digitalisasi yang mewarnai tahun 2019 membawa penyelarasan strategi bisnis perbankan karena dituntut untuk dinamis dalam mengikuti perkembangan dan memperkuat daya saingnya. Kami terus melakukan penyelarasan dengan memperkuat model bisnis, mendukung pertumbuhan keuangan berkelanjutan dan melanjutkan transformasi,” ujar Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2020).
Meski mencatat kenaikan laba bersih hingga dua digit, tetapi OCBC NISP gagal meraih pertumbuhan signifikan dalam menjalankan fungsi intermediasinya sepanjang tahun lalu. Eksposur kredit perseroan tercatat hanya tumbuh 1 persen yoy menjadi Rp119,04 triliun.
Kenaikan himpunan dana pihak ketiga (DPK) juga hanya sebesar 0,4 persen menjadi Rp126,1 triliun.
Dari segi kualitas kredit, OCBC NISP mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross di bawah rata-rata industri yakni 1,7 persen.
Parwati menyebutkan perseroan juga sudah menunjukkan komitmen terhadap aspek keuangan keberlanjutan sepanjang 2019 dengan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan Rp33,5 triliun atau 23,8 persen dari keseluruhan pembiayaan.
“Kami akan terus mempertajam kebijakan penyaluran kredit dengan menjaga aspek ekonomi, sosial dan lingkungan secara berkesinambungan serta terus mengembangkan inovasi beyond banking yang dapat melayani dan memberikan nilai tambah bagi nasabah,” ujarnya.
