Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mulai Top Up Kredit Korporasi Terdampak Corona, Tetap Selektif

OJK sebelumnya meminta bank tetap menyalurkan kredit, khususnya kepada nasabah korporasi yang terdampak virus corona (COVID-19), baik langsung maupun tidak langsung.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perbankan mulai menyalurkan top up kredit ke nasabah korporasi yang membutuhkan dana untuk menutup biaya operasional dan karyawan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan tetap menyalurkan kredit, khususnya kepada nasabah korporasi yang terdampak virus corona (COVID-19), baik langsung maupun tidak langsung.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan debitur kakap yang membutuhkan dana untuk menutup biaya operasional dan karyawan dapat melakukan top up kredit. Perbankan pun diminta tetap selektif menyalurkan kredit tersebut.

Menurutnya, perbankan tentu mengetahui dengan baik kondisi masing-masing nasabah sehingga penyaluran kredit tersebut dapat terhindar dari moral hazard.

Apalagi, dalam kondisi pandemi saat ini, industri perbankan pun ikut terdampak. Jika ada nasabah gagal bayar, maka cashflow bank pun akan ikut terganggu dan akan menguras modal.

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi mengatakan debitur eksisting yang sudah memiliki credit line dimungkinkan untuk melakukan top up kredit sepanjang untuk penggunaan khusus dan tidak untuk ekspansi.

Permintaan kredit yang digunakan untuk keperluan pembayaran gaji maupun keperluan operasional yang mendesak masih dimungkinkan.

Menurutnya, Bank Mandiri mendukung kebijakan pemerintah dan regulator dalam menyalurkan kredit di tengah pandemi COVID-19. Meskipun, penyaluran kredit tetap akan disalurkan dengan sangat selektif.

"Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar tidak mebimbulkan NPL dikemudian hari," katanya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020).

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan saat ini sudah ada nasabah korporasi yang melakukan top up kredit. Hanya saja, besaran dana yang disalurkan maupun jumlah nasabah yang melakukan top up kredit tidak dapat dia publikasikan.

"Kalau selektif pasti kami salurkan [top up kredit], tidak untuk semuanya," sebutnya.

Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Taswin Zakaria juga mengatakan tetap menyalurkan top up kredit ke nasabah korporasi. Penyaluran kredit Maybank masih berjalan dengan memperhatikan kondisi masing-masing debitur dan industrinya.

Hanya saja, dia enggan memberikan data lebih rinci mengenai besaran top up kredit yang disalurkan Maybank.

"Kredit tambahan yang diberikan tentunya untuk keperluan produktif yang berkaitan dengan produksi barang dan jasa yang masih dibutuhkan konsumen dalam kondisi pandemi ini," sebutnya.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan penyaluran kredit tetap dapat dilakukan bank meski saat ini tengah berlangsung pandemi COVID-19.

Namun, bank tetap harus menyalurkan kredit dengan selektif mengukur kondisi masing-masing perusahaan.

Pasalnya, di tengah pandemi COVID-19, tidak semua perusahaan mengalami tekanan. Meskipun ada yang kondisi keuangannya tertekan, tetapi perusahaan tersebut masih ada yang bisa bertahan.

"Kondisi perusahaan berbeda-beda, masih ada perusahaan yang berjalan normal, ada yang tertekan tapi bisa bertahan. Untuk perusahaan yang dalam tekanan penyaluran kredit baru bisa juga dalam rangka membantu," sebutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper