Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akseleran Beri Saran Agar Aturan Pinjaman Fintech ke Luar Jawa Lebih Rinci

Di antara beberapa ketentuan baru di dalam RPOJK tersebut, Akseleran secara umum mengaku sudah siap, bahkan sudah memenuhinya sejak awal.
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayat
Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi finansial peer-to-peer lending (fintech lending) PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau Akseleran secara umum menyambut baik regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seperti diketahui, OJK tengah menggodok revisi Peraturan OJK 77/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di mana dalam beleid RPOJK tersebut, terdapat beberapa ketentuan baru bagi para penyelenggara fintech lending.

"Untuk RPOJK-nya secara umum kami sambut baik. Para pelaku beserta OJK sebagai regulator ingin terus ada perbaikan. POJK 77/2016 kan umurnya sudah 4 tahun. Banyak hal yang perlu di-update dan disesuaikan," jelas Ivan Nikolas Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).

Namun, terkait aturan baru penyaluran pinjaman ke luar Jawa paling sedikit 25 persen, dari total pendanaan yang belum dilunasi (outstanding) secara tahunan secara bertahap, dengan batas hingga tiga tahun mendatang, menurutnya, hal ini perlu kejelasan lebih.

Pasalnya, sektor-sektor peminjam dana (borrower) andalan Akseleran seperti engineering, infrastruktur, mining, oil and gas, dan energi, pun kebanyakan menggarap proyek di luar Jawa. Namun, secara administratif masih tercatat memiliki kantor di Jawa.

"Contoh, di Akseleran, kalau lihat berdasarkan domisili penerima pinjaman, kami sekitar 5 persen saja yang di luar Jawa. Tapi kalau dilihat dari project yang dibiayai, kami bisa 20 persen lebih ada project di luar Jawa. Jadi perlu dilihat, nih, luar Jawa ini apanya? Domisili borrower-nya atau lokasi project yang dibiayai," tutupnya.

Selain itu, Ivan menjelaskan bahwa di antara beberapa ketentuan baru di dalam RPOJK tersebut, Akseleran bahkan secara umum sudah siap sejak awal dalam memenuhinya.

Misalnya, berkaitan dengan persentase penyaluran pinjaman produktif yang memang menjadi pangsa utama Akseleran, juga terkait syarat modal disetor dan ketentuan ekuitas yang lebih tinggi dari regulasi sebelumnya.

Sekadar informasi, OJK meningkatkan syarat modal disetor minimum untuk para penyelenggara rencananya paling sedikit sebesar Rp15 miliar pada saat perizinan, meningkat dibandingkan ketentuan sebelumnya sebesar Rp2,5 miliar.

"Modal disetor minimum saya rasa memang perlu ditingkatkan, agar para penyelenggara yang ada, sehat dan kuat secara finansial. Di draft-nya Rp15 miliar, kalau Akseleran oke, karena kami sudah jauh di atas itu. Tapi pemain lain, terutama yang baru mulai, mungkin akan berat kalau langsung. Jadi, perlu bertahap dalam ketentuan peralihannya," ujarnya.

Ivan berharap hal ini demi regulasi yang tetap harus balance dan memberikan ruang agar platform fintech lending tetap bisa berinovasi dan menggenjot inklusi keuangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper